Enam Sekolah di Lamongan Terima Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2024
Enam sekolah di Lamongan mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Lima sekolah pinggiran dan hanya satu sekolah berlokasi di kota.
Masing-masing, SD Negeri Karanggeneng, SMP Negeri Modo (Adiwiyata Mandiri), SMPN Kembangbahu, SMPN 1 Deket, SMPN 1 Kedungpring (Adiwiyata Nasional) dan SMP Negeri 4 Lamongan,
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, Andhy Kurniawan, penghargaan diterimakan di Gedung Manggala Wanabhakti KLHK Jakarta, Selasa 2 Oktober 2024 lalu.
"Penghargaan Adiwiyata ini kepada lembaga sekolah tahun ini naik. Sebelumnya empat, tahun ini enam sekolah, " katanya, Senin 7 Oktober 2024.
Lebih jauh Andik, sapaan akrab Kepala DLH Lamongan ini, penghargaan ini wujud apresiasi terhadap komitmen sekolah yang konsisten menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS).
Karena itu ia berharap agar para sekolah penerima penghargaan terus konsisten dalam menjalankan program peduli lingkungan yang ada di sekolah masing-masing. Karena penghargaan merupakan awal dari implementasi yang maksimal.
Karena dengan terlaksananya PBLHS melalui penerapan Adiwiyata secara berkelanjutan juga membawa dampak positif. Tidak hanya sebatas menanamkan jiwa peduli akan lingkungan kepada siswa sejak dini. Tetapi, juga peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah sekitar.
"Adiwiyata merupakan program yang sangat ideal untuk memberikan edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan sejak dini dan akan diterapkan hingga kapanpun nanti, " tandasnya.
Sekadar informasi, penilaian Adiwiyata dilakukan sejak awal tahun. Terbagi tiga tahapan. Di antaranya tahap seleksi administrasi, seleksi dokumen dan verifikasi lapangan.
Semua penilaian harus memenuhi enam aspek PRLH perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH) dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
Yakni, kebersihan, pengelolaan sampah, pemeliharaan pohon dan tanaman, konversi air atau memanfaatkan limbah air, untuk konversi energi, serta inovasi PRLH (pembuatan pupuk kompos dari sampah organik).
Dicontohkan SMP Negeri 4 Lamomgan pemanfaatan air limbah merupakan bekas air wudhu yang dipakai untuk menyiram taman.
Kegiatan terkait kegiatan Adiwiyata sekolah ini melibatkan siswa, guru dan lainnya, untuk pengelolaan sampah dan biopori.
Adapun terkait tanaman sekolah di kota ini juga memiliki tanaman unggulan. Seperti blimbing wuluh ada sekitar 50 pohon. Buahnya dijadikan manisan dan sayur. Juga tanaman lidah buaya dijadikan dawet.
"Kami ingin menciptakan sekolah yang bersih dan asri. Agar anak-anak nyaman dan betah di sekolah sehingga proses belajarnya efektif, ” kaya Kepala SMP Negeri 4 Lamongan, Hari.