Enam Partai Politik yang Diprediksi Melenggang ke Senayan
Lembaga Trust Indonesia Research and Consulting hari ini, Kamis 3 Februari 2022 merilis hasil survei tentang tren pilihan publik kepada partai politik.
Hasilnya, PDI Perjuangan diprediksi memenangi kontestasi politik jika Pemilu digelar saat ini. Survei dilakukan pertengahan Januari 2022 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka.
Total responden sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat di seluruh provinsi dengan margin of error survei kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Hasil survei, di peringkat pertama PDIP (dengan elektabilitas) 21,8%," kata Direktur Eksekutif Trust Indonesia Research and Consulting Azhari Ardinal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 3 Februari 2022.
Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 17,3%, disusul Golkar 10,6%, PKS 9,9% dan PKB 8,1%. Selanjutnya Partai Demokrat dengan 7%.
Hasil mengejutkan, tiga partai politik besar tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4%. Berdasarkan survei tersebut, tiga parpol yang akan tertinggal dan tidak memiliki kursi di Senayan jika pemilu dilaksanakan hari ini adalah Partai Nasdem, PPP dan PAN.
"Partai Nasdem elektabilitasnya 3,9%, PPP 2,9%, dan PAN 1,9%," tuturnya.
Ardinal mengungkap alasan utama di balik pemilihan parpol adalah sudah terbiasa dan ada sejak dulu. Angkanya 23,4%. Kemudian pengaruh tokoh agama atau masyarakat 10,7%, serta ada tokoh partai lain yang disukai 22,8%.
"Alasan lainnya, partai yang sebelumnya dipilih tidak menepati janji 16,6%," jelasnya.
Selain elektabilitas, survei juga memotret popularitas dan tingkat kesukaan publik terhadap parpol. Hasilnya, Partai Golkar menjadi partai dengan tingkat popularitas tertinggi, sementara Demokrat menjadi partai paling disukai.
Tingkat popularitas partai politik tertinggi diraih oleh Partai Golkar 93,9% disusul PDIP 92,3% dan Partai Gerindra dengan 91,6%," kata Ardinal.
"Adapun tingkat disukai tertinggi diraih Partai Demokrat dengan 66,8 persen, disusul Partai Gerindra 65,9 persen, dan Partai Golkar 61,5 persen," ujarnya.
Advertisement