Enam Orang Berhasil Lari dari Heli TNI-AD yang Jatuh di Kendal
Ada enam orang yang berhasil menyelamatkan diri dari helikopter militer yang jatuh dan terbakar di area Kawasan Industri Kendal (KIK), Sabtu sore. Empat lainnya meninggal dunia.
Seorang saksi mata, Sarwono mengatakan, enam orang berusaha menyelamatkan diri saat heli dalam kondisi terbakar.
"Ada enam orang berusaha keluar dengan berguling," kata pengawas di salah satu proyek di kawasan industri tersebut.
Sesaat kemudian, lanjut dia, sejumlah petugas langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api.
Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Nefra Firdaus, penyebab Mil Mi-17V5 TNI AD nomor registrasi HA-5141 itu jatuh masih dalam proses investigasi.
Ia menginformasikan nama-nama awak pada helikopter Mil Mi-17V5 nomor registrasi HA-5141 itu adalah Kapten CPN Kadek (instruktur penerbang, meninggal dunia), Kapten CPN Fredi (siswa penerbang, meninggal dunia), Kapten CPN Yulius Hendro (flight engineer, meninggal dunia), Letnan Satu CPN Wisnu (siswa penerbang, meninggal dunia).
Masih ada lagi korban luka-luka, yaitu Letnan Satu CPN Vira Yudha (siswa penerbang), Prajurit Kepala Nanang (mekanik), Prajurit Kepala Rofiq (mekanik), Prajurit Kepala Supriyanto, dan Prajurit Kepala Andi.
Sarwono, saksi mata menambahkan, heli milik TNI-AD itu terbakar saat jatuh ke tanah. "Kejadiannya sekitar jam setengah tiga," ungkapnya. Menurut dia, heli tersebut sebelumnya sudah sempat mendarat di lokasi yang tidak jauh dari tempatnya jatuh.
Sesaat setelah terbang lagi, kata dia, tiba-tiba terdengar suara heli jatuh. "Setelah jatuh kemudian terdengar ledakan seperti ban meletus," ujarnya.
Menurut dia, tidak banyak orang yang berada di lokasi kejadian saat peristiwa itu terjadi. Ia mengaku tidak ada yang berani mendekat ke sekitar heli yang jatuh tersebut. (ant)
Advertisement