6 Institusi Perkuat Pengembangan Vaksin Merah Putih
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menyatakan Vaksin Merah Putih kini tengah dikembangkan 6 institusi. Institusi tersebut adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Bambang mengatakan, apabila vaksin merah putih telah lolos hingga uji klinis III, sudah terdapat 3 perusahaan farmasi besar selain Bio Farma yang siap membantu produksinya. Ditargetkan vaksin merah putih siap produksi dan diedarkan awal 2022.
"Kami sudah menggandeng minimal 3 perusahaan yang sudah siap, pertama untuk investasi pengembangan vaksin manusia, kedua mereka sudah mulai mengurus izin ke BPOM atau cara pembuatan obat yang baik," ujar Bambang dalam diskusi di BNPB, Jakarta, Rabu 28 Oktober 2020.
Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman sedang dalam proses uji coba di hewan. Vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman ini menggunakan platform sub unit protein rekombinan. Diharapkan pada akhir tahun 2020 uji coba vaksin merah putih pada hewan ini akan selesai.
“Saat ini prosesnya di bulan Oktober ini mereka sedang mempersiapkan untuk uji di hewan ya. Uji di hewan yang kita harapkan bisa selesai dan tentunya mudah-mudahan hasilnya memuaskan pada akhir tahun ini,” ujarnya.
Setelah selesai proses uji coba pada hewan, bibit vaksin merah putih akan diserahkan kepada Biofarma untuk proses uji klinis tahap 1, 2 dan 3. “Nah setelah akhir tahun rencananya bibit vaksin yang sudah kita anggap teruji pada hewan tersebut atau sel mamalia tersebut ini akan diserahkan kepada Biofarma sebagai pihak yang nantinya akan melakukan produksi skala kecil, terutama untuk keperluan uji klinis ya. Kita akan mengikuti semua prosedur nya uji klinis tahap 1, 2 dan 3,” terang Bambang.