Enam Fakta Menolak Ahok Jadi Bos BUMN
Rencana Kementerian BUMN yang akan menempatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi salah satu bos di BUMN menuai polemik.
Beberapa pihak malah terang-terangan menentang rencana ini. Berikut beberapa penolakan terahadap Ahok:
1. Novel Bamukmin
Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air, Novel Bamukmin langsung angkat bicara terkait rencana masuknya Ahok ke BUMN. Meski Novel bukanlah orang dalam di lingkaran BUMN, namun masuknya Ahok dinilai akan merusak BUMN.
"Kalau dipaksakan akan mengancam keutuhan bangsa dan anjloknya ekonomi bangsa," kata Novel.
Bahkan Novel mengaku siap melakukan advokasi bagi para karyawan BUMN yang menolak kehadiran Ahok.
2. Rizal Ramli
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai masuknya Ahok hanya akan menambah kontroversi dan masalah baru di BUMN.
"Masalah Indonesia ini sudah banyak, Ahok orang bermasalah yang hanya akan menimbulkan kontroversi yang tidak perlu," kata Rizal Ramli.
3. Andre Rosiade
Anggota Komisi VI DPR RI dari Gerindra, Andre Rosiade mengatakan Ahok bisa masuk ke BUMN jika mampu mengubah gaya kepemimpinannya.
"Kita tahu karakternya meledak-ledak, harapan saya kalau akhirnya tetap diangkat, karena ini hak sepenuhnya Menteri BUMN, saya berharap ubah gaya kepemimpinannya," kata Andre.
4. Said Didu
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengatakan jika harus memilih Ahok, maka jabatan yang bisa dicoba adalah di posisi komisaris.
"Dicoba dulu di komisaris. Apakah ada perubahan karakter beliau. Dalam bisnis itu harus ada kerjasama yang baik," kata Said.
5. Dahlan Iskan
Dalam sebuah kolom di DIsWay, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menuliskan harapannya agar BUMN bisa dipimpin oleh orang yang benar-benar mampu dan tidak gampang membuat gaduh.
"Ada prinsip yang harus dipegang: perusahaan pun perlu ketenangan. Perusahaan tidak bisa maju kalau hebohnya lebih besar dari kerjanya," tulis Dahlan.
6. Serikat Pekerja Pertamina
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) merupakan yang paling lantang bersuara. Presiden FSPPB, Arie Gumelar bahkan membenarkan banyaknya spanduk penolakan dipasang oleh FSPPB.
Beberapa spanduk penolakan yang dilakukan FSPPB di antaranya berbunyi "Memilih Figur Tukang Gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh". "Berkali-kali Ganti Direksi Kami Tak Peduli, Tapi Kedatangan Biang Kekacauan Jadi Musuh Kami !!".