Adaptasi dari Novel Dan Brown, Ini Enam Fakta Film Inferno
Film Inferno diadaptasi dari novel karya Dan Brown yang masih menjadi favorit pembaca hingga saat ini. Seri ini merupakan kelanjutan dari novel The Da Vinci Code dan Angels and Demons. Melansir berbagai sumber berikut merupakan fakta film Inferno.
Mengadaptasi dari Sejarah
Karya seni, kesusastraan, dan referensi sejarah dalam novel ini nyata. Melibatkan sejumlah konsorsium juga organisasi swasta yang ada di tujuh negara, meski namanya telah diubah demi alasan keamanan dan privasi.
Lokasi Bersejarah dan Misterius
Yang menjadi background latar belakang novel karya Dan Brown Inferno ini adalah negara Italia. Itali dipilih karena menyimpan peninggalan seni dan keagamaan yang masih menjadi misteri. Yang menarik, saat berada di Palazzo Vecchio kru harus membuat kolam buataan dari silikon untuk pendukung film.
Selain Kota Venice dan Florence, penonton akan disuguhkan pemandangan indah Haggia Sophia dan Basillica Cistern di Turki. Hal itu menyebabkan kedua termpat tersebut semakin luas dikenal dunia dan mendatangkan banyak wisatawan. Di samping itu, untuk menghemat biaya lokasi tambahan yang dipilih adalah Budapest Hungaria. Salah satunya bandara Feryhegy.
Budget Minim
Jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, film Inferno menghabiskan biaya paling sedikit. Yaitu 75 juta dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan, kedua film pendahulu nya menghabiskan ratusan juta dolar. Khususnya 125 juta untuk The Da Vinci Code dan 150 juta pada film Angels and Demons.
Kendati demikian, semua film yang diadaptasi dari novel Dan Brown ini menjadi box office dan menghasilkan keuntungan besar. Diperkirakan sedikitnya 220 juta, 485 juta hingga 760 juta dolar AS, telah dikantongi dari tiga film tersebut.
Adegan Diubah
Banyak adegan di Inferno yang dipotong dan diubah. Hal ini menyebabkan banyak penggemar kecewa.
Di antara nya akhir cerita digubah dan bertolak belakang dengan cerita dalam novel. Dalam novel cerita Sienna Brooks lebih kompleks, sedangkan di film Sienna tewas akibat bom yang dia rancang sendiri.
Selain itu, racun yang dibuat Zobrist digunakan untuk membuat mandul, sehingga meminimalisir populasi dengan cara itu. Racun yang sudah dirancang itu pecah sehingga banyak orang terdampak. Logika berpikir Zobrist bermula dari tesis jika manusia hanya merusak alam, sehingga perlu dikurangi jumlahnya.
Sementara itu, yang menjadi inspirasi Dan Brown membuat virus sebagai ancaman adalah wabah hitam atau black death yang pernah terjadi di Eropa abad 14.
Kontroversi Warga Manila
Pada tahun 2013 warga Manila, Filipina marah lantaran dalam buku Inferno tertulis jika gerbang Neraka ada di Manila. Selain itu Sienna Brooks pernah mengunjungi Manila dan menjadi korban kekerasan di sana.
Manila dianggap sebagai sarang kejahatan dan kemiskinan. Tak heran, Ron Howard tidak memilih Manila sebagai referensi lokasi film.
Terinspirasi dari Dante Alighieri
Karena kesuksesan novelnya Dan Brown menerima banyak pujian dari kritikus novel. Terlebih dinyatakan oleh New York Times sebagai novel terlaris. Dan Brown sendiri banyak terinspirasi dari salah satu bagian (canticle) buku puisi karya Dante Alighieri “The Divine Comedy”.
Puisi panjang itu dibagi 3: Inferno (neraka), Purgatorio (purgatori), dan Paradiso (surga). Untuk mendukung dramatisir penggambaran suasana neraka, dibutuhkan hingga 9 liter darah buatan.
Di sisi lain, dalam perilisan buku Inferno sengaja dipilih tanggal 14 Mei 2013. Tanggal ini jika ditulis dalam penanggalan internasional 5-14-13. Jika dibalik menjadi 31415, yaitu lima digit pertama bilangan Pi, bilangan yang juga disebut irasional dan transenden.