Empat Ulama Pesantren Ungkap Fadhilah Membaca Dalail Khairat
Membaca Dalail Khairat mempunyai fadhilah (keutamaan) yang sangat dianjurkan oleh para ulama pesantren. Dianjurkan untuk diamalkan bagi para santri dan para pengamal tarekat.
Berikut empat ulama pesantren memberi penjelasan tentang hal itu.
1. KH Abdul Hamid Pasuruan
KH Abdul Hamid Pasuruan (almaghfurlah) mengatakan: “Siapa yang membaca kitab Dalāilul Khoirôt sehari satu hizib insya Allâh ruhnya wāsil atau tersambung pada hadirat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW), mendapatkan bagian dari akhlak, ilmu dan sirr baginda Nabi Muhammad SAW.
2. Abah Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul (almaghfurlah): “Teman terbaik mempersiapkan hari-hari tua adalah dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkan shalawat Dalailul Khairat setiap harinya, Sebab amalan tersebut merupakan amaliyah para wali besar dan orang-orang shaleh pada zaman dahulu. Dan, ketika mulai memasuki usia 40 tahun, hendaknya mulai menyibukkan diri bergelut membaca Al-Qur’an serta mengamalkan shalawat harian Dalāilul Khoirôt setiap harinya.
3. KH Mahrus Aly Lirboyo
Mbah Kiai Mahrus Aly Lirboyo, almaghfurlah, mengatakan: “Barang siapa yang melanggengkan sholawat Dalāilul Khoirôt jika jadi kyai insya Allah jadi kyai sungguhan, jika jadi ahli hikmah insya Allah jadi ahli hikmah sungguhan (suwuknya manjur) dan jika jadi kaya maka insya Allâh jadi kaya sungguhan.
4. KH Idris Marzuqi Lirboyo
Mbah Kiai Idris Marzuqi (almaghfurlah) dawuh, “Orang yang ahli membaca sholawat, anaknya dan keturunannya mudah menjadi orang baik, sholih akhlaknya, dan tingkah lakunya, kecerdasannya itu lain.”
Penjelasan tentang Dalail Khairat
Para pengamal tarekat juga kalangan kaum santri, wirid Dalailul Khairat adalah wirid yang sangat tenar. Wirid ini biasanya diberikan melalui proses ijazah, yakni tradisi pemberian ajaran atau amalan secara turun-temurun dengan rantai sanad yang jelas.
Guru yang melakukan ijazah disebut mujiz. Saat pengijazahan dilaksanakan biasanya disertakan silsilah sanad wirid Dalailul Khairat secara berurutan yang terhubung pada penyusun wirid ini, Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli.
Selain itu, dikutip dari nu-online, mujiz biasanya juga menyertakan anjuran untuk mengamalkan laku tirakat lain yang juga diamalkan beriringan dengan mengamalkan wirid Dalailul Khairat. Sejauh ini, yang diijazahkan adalah puasa selama tiga tahun, orang-orang biasa menyebut dengan Dalail Poso.
Ada juga yang diberi ijazah membaca dalail diiringi dengan membaca Al-Qur’an yang harus khatam selama masa tertentu, seperti satu bulan atau 41 hari tergantung ketentuan dari mujiz. Laku seperti ini biasanya disebut dengan Dalail Qur’an. Serta berbagai macam amaliyah lain yang berbeda-beda sesuai dengan anjuran dari mujiz. Hal ini tak lain ditujukan agar mengamalkan wirid Dalailul Khairat menjadi lebih sempurna.
Wirid ini berisi kumpulan shalawat yang ditujukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cara membacanya bervariasi. Namun umumnya orang-orang membaca sesuai dengan pembagian harian yang disebut hizb. Dimulai dari bacaan hari Senin hingga Senin kedua dan diakhiri doa saat khatam.
Namun, ada pula yang langsung mengkhatamkan keseluruhan Dalailul Khairat setiap harinya, bahkan sebagian ulama ada yang mengkhatamkan setiap selesai shalat fardhu, sehingga setiap hari dikhatamkan sebanyak lima kali.