Empat Tanda Kebaikan Terlihat pada Diri Seorang Muslim
Lakukanlah segala kebaikan sekecil apa pun karena kalian tidak tahu kebaikan mana yang mengantarkan kalian menuju Surga. Demikian pesan nilai ajaran Islam yang tertanam pada diri setiap Muslim.
Tidak sedikit orang yang mengira, bahwa ketika bertambah jumlah hartanya dan keturunannya adalah pertanda kebaikan untuknya, padahal hal itu belum tentu.
Karena ketika kita membaca dan menelaah, Al-Qur'anul karim, maupun Al-hadits an-Nabawiah ash shahihah, niscaya tidak akan kita temukan sepotong pun ayat dan hadits yang memuji dan menyanjung dunia.
"Namun kebaikan yang sejati adalah semakin bertambah kuantitas dan kualitas ilmu, akhlak, ibadah, syukur dan istighfar kepada Allah Dzul Jalali wal Ikram. "
Empat Hal Penting
Shahabat Mulia Abu Darda radiyallahu anhu menuturkan :
«ليس الخير أن يَكْثُر مالك وولدك، ولكنَّ الخير أن يَعْظُم حِلْمُك، ويَكْثُر علمك، وأن تنادي النَّاس في عبادة الله، فإذا أحسنت حمدت الله، وإذا أسأت استغفرت الله»
"Kebaikan itu bukan dengan semakin bertambahnya harta dan putra-putrimu,"
Namun kebaikan adalah :
1 • Engkau semakin santun,
2. • Bertambah ilmu,
3 • Menyeru manusia agar beribadah kepada Allah,
4 • Jika berbuat baik, engkau memuji Allah, dan jika berbuat jelek, engkau memohon ampunan Allah "
Demikian hadits termuat dalam Kitab Tarikh Dimasyq : 47 / 158.
Orang Paling Bahagia
Ibnu Qudamah pernah ditanya : “Siapakah sebenarnya orang yang paling berbahagia itu ?”
Ia menjawab : “Orang yang bahagia sebenarnya adalah orang yang apabila nafasnya berhenti, pahalanya tetap mengalir.”
Allah tidak hanya mencatat amal perbuatan yang kita lakukan, namun Allah juga mencatat semua pengaruh dari perilaku dan perbuatan kita.
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآَثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami yang menghidupkan orang mati, Kami catat semua yang telah mereka lakukan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan semuanya kami kumpulkan dalam kitab ( catatan amal ) yang nyata.” (Q. S. Yaasin : 12)
Para penghuni kubur tergadai di kuburan mereka, terputus dari amalan shalih, dan menunggu hari hisab yang tidak diketahui hasilnya. Mereka berada dalam kesepian, hanya ditemani amalnya ketika di dunia. Dalam suasana demikian, ada beberapa orang yang kebaikannya terus mengalir.
Jasad mereka bersemayam dengan tenang di alam kubur, Namun balasan pahala mereka tidak berhenti.
Pahala mereka terus berdatangan, padahal mereka terdiam dalam kuburnya, menunggu datangnya kiamat
Sungguh masa pensiun yang sangat indah, yang tidak bisa terbeli dengan dunia seisinya.
Siapa yang mengajak ke jalan petunjuk, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.
Sebaliknya siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (H. R. Muslim : 2674)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : bertaqwa kepada Allah, bahagia di dunia bahagia di akhirat. selamat di dunia selamat di akhirat. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.
Advertisement