Empat Tahun, Transaksi Misi Dagang Jatim Tembus Rp11,47 Triliun
Peningkatan kesejahteraan melalui sektor ekonomi menjadi salah satu fokus yang diupayakan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sejak awal memimpin Jatim.
Salah satu program yang dilakukan adalah menggelar misi dagang dengan provinsi bahkan negara lain untuk mempromosikan produk-produk asli Jatim. Sejak 2019-2023 tercatat nilai transaksi misi dagang baik dalam dan luar negeri sebesar Rp11,47 triliun.
Dengan capaian transaksi tersebut, Khofifah mengatakan, ini merupakan upaya nyata wujudkan penguatan pasar berbagai komoditas asal Jatim. Di mana akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
“Misalnya saat terjadi kelangkaan beras. Kita bisa support wilayah yang memang membutuhkan beras karena Jatim berasnya surplus. Begitu pula sebaliknya, ini jadi kesempatan kami untuk saling melengkapi komoditi dengan wilayah lainnya,” tutur Khofifah, Jumat 5 Januari 2024.
Ia menambahkan, misi dagang ini juga merupakan salah satu cara menjalin kerja sama yang efektif. Karena dapat mempertemukan pedagang dengan pembeli dari luar. Sehingga, banyak orang yang mengenal produk
Tak hanya itu, mantan Mensos RI itu menjelaskan, misi dagang merupakan sebuah upaya untuk menemukenali keunggulan kompetitif dan komparatif dari masing-masing provinsi di seluruh Indonesia.
"Ekspor ke luar negeri memang penting, namun Jawa Timur terus menguatkan perdagangan antarpulau dan provinsi se-Indonesia dengan jumlah market yang besar,” tegasnya.
Khofifah berharap kerja sama perdagangan yang ada pada misi dagang selama ini akan terus berjalan meski misi dagang telah berakhir.
Dalam setiap kegiatan Misi Dagang ini, terang Khofifah, pemprov tidak hanya bermitra dengan pemprov lain sebagai mitra dagang, tetapi juga melibatkan organisasi dan pelaku usaha seperti KADIN, IWAPI, dan HIPMI serta para pelaku usaha dari provinsi mitra.
“Bahkan kami juga mengajak Raka Raki Jawa Timur untuk menampilkan karya wastra khas Jatim agar diketahui oleh masyarakat luas,” katanya.
“Itulah yang coba kami kenalkan. Bahwa selain komoditi yang bisa jadi substisusi kebutuhan di wilayah lain, ada juga karya seperti wastra dan seni lainnya hingga wisata iconic di Jatim,” pungkas Gubernur Khofifah.