Empat Suku Asli Penjaga Hewan Langka Papua
Empat suku asli Papua hingga saat ini masih setia dan turut menjaga keberadaan Taman Nasional (TN) Wasur yang terletak di Merauke, Papua. Kearifan lokal empat suku asli yang bermukim di TN Wasur terasa sangat kuat melindungi dan mengelola sumber daya alam di dalamnya.
"Selain membantu mengelola sumber daya alam, suku asli ini juga menjadi daya tarik wisata," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Kamis 2 Agustus 2018.
TN Wasur memiliki kekayaan dan keunikan luar biasa secara ekologi, sosial dan budaya yang membentang pada kawasan seluas 413.810 hektare (ha). Potensi faunanya tercatat 80 jenis mamalia, di mana 34 spesies telah teridentifikasi dan 32 spesies di antaranya merupakan satwa endemik Papua.
TN Wasur juga menjadi surga bagi 403 spesies burung, dengan 74 jenis di antaranya merupakan burung endemik Papua dan 114 spesies termasuk yang dilindungi.
TN Wasur di kawasan paling timur Indonesia ini merupakan Ramsar Site (Situs Lahan Basah) yang ditetapkan sejak 2006 berperan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah di dunia, serta telah menjadi anggota East Asian Australian Flyway (EAAF) Site Network karena dianggap berperan penting sebagai tempat persinggahan dan tujuan migrasi bagi burung-burung migran.
"Hampir setengah tahun kawasan ini terendam air pada musim hujan dan selebihnya berubah menjadi kering. Padang rumput dan savana tempat merumput kanguru dan rusa berubah menjadi rawa dan kolam, menjadikan kawasan ini kaya dengan keanekaragaman hayati", ujar Kepala Balai TN Wasur Donal Hutasoit.
Secara umum jenis vegetasi di dalam kawasan ini merupakan ekosistem hutan, terdiri dari Hutan Dominan Melaleuca spp, Hutan Co-Dominan Melaleuca spp ? Eucalyptus spp, Hutan Jarang, Hutan Pantai, Hutan Musim, Hutan Pinggir Sungai, Hutan Bakau, Savana, Padang Rumput, dan Padang Rumput Rawa. Jenis flora yang mendominasi antara lain Melaleuca sp, Acacia Leptocarpa dan Eucalyptus sp.
Beberapa jenis anggrek langka di antaranya jenis Yohanes (Dendrobium yohanes), Kelinci (Dendrobium antenatum) dan Bawang (Dendrobium sp.) juga ditemukan dan ditangkar oleh masyarakat asli dengan binaan dari TN Wasur.(ant)
Advertisement