Empat Strategi Diplomasi, Menlu RI Gelar Pertemuan Bilateral
Penyelenggaraan Pertemuan Para Menteri Luar Negeri (Menlu) G20 (G20 FMM), benar-benar dioptimalkan Menlu RI Retno Marsudi. Perempuan pertama dalam sejarah Kemenlu RI, melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan sejumlah negara.
Berikut catatan Ngopibareng.id, langkah-langkah diplomasi yang dilakukan Menlu RI Retno L Marsudi di Denpasar Bali dalam sehari.
1. Bersama Menlu Senegal Aissata Tall Sall
Pertemuan bilateral pertama, dilakukan pada, Rabu 6 Juli 2022. Kesempatan penting Menlu Retno bertemu dengan Menlu Senegal Aissata Tall Sall, dalam kapasitas sebagai Ketua Uni Afrika.
"Menlu Senegal menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia sebagai Presiden G20 pertama yang mengundang kehadiran Uni Afrika dalam pertemuan G20," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, dikutip Sabtu 9 Juli 2022.
Selain isu bilateral, pertemuan juga membahas situasi terkini di Ukraina.
"Kedua Menlu memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya menyatukan suara negara-negara berkembang dalam upaya menghentikan perang yang terjadi," ujar pernyataan tersebut.
2. Menlu Argentina, Santiago Cafiero.
Pada hari yang sama, Menlu RI juga telah menggelar pertemuan bilateral bersama Menlu Argentina, Santiago Cafiero.
Secara khusus, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertanian dan energi.
Menlu Argentina juga menyatakan minat perusahaan Argentina untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara baru.
3. Menlu Afrika Selatan, G.N.M. Pandor
Setelah bertemu dengan Ketua Uni Afrika dan Menlu Argentina, Retno juga bertemu dengan Menlu Afrika Selatan, G.N.M. Pandor, Kamis 7 Juli 2022.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu menyambut baik atas diselesaikannya pembahasan nota kesepahaman kerja sama di bidang pertahanan dan perikanan, yang akan ditandatangani dalam waktu dekat.
"Termasuk, dalam konteks kerja sama multilateral, Menlu RI dan Menlu Afrika Selatan menyepakati pentingnya agar suara negara-negara berkembang dapat lebih didengar dalam berbagai isu internasional. Hal ini dapat dicapai antara lain melalui forum Gerakan Non Blok (GNB)," jelas Kemenlu.
4. Menlu RRT Wang Yi
Setelahnya, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Wang Yi.
Kemenlu menyebut, Wang Yi menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia atas penyelenggaraan G20FMM yang inklusif. Mengingat peran strategis G20 dalam membahas isu-isu global.
Terkait kerja sama bilateral, selain pertemuan kali ini, kedua Menlu juga akan melakukan Pertemuan ke-2 Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerjasama (HDCM) pada 9 Juli mendatang, di Bali.
Dari Pihak Indonesia, delegasi akan dipimpin bersama oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Menlu RI.
"Selain isu bilateral, Kedua Menlu juga membahas pentingnya kerja sama antar negara berkembang dalam rangka memelihara stabilitas kawasan dan mengatasi isu-isu global termasuk melalui penguatan kerja sama ASEAN dan RRT," terang Kemenlu.
Sekain itu, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu India, S. Jaishankar.
Kedua Menlu berpandangan pentingnya penguatan suara negara berkembang dalam berbagai isu internasional.
"Serta, sepakat untuk menyuarakan pentingnya perang untuk dihentikan dan pentingnya reintegrasi ekspor produk pertanian dari Ukraina dan gandum serta pupuk dari Rusia dalam rantai pasok global," tutup Kemlu RI dalam pernyataannya.
Sementara, India akan menjadi Presiden G20 pada tahun 2023, setelah Indonesia.