Empat Respon PBNU, Fakta Sejarah NU Komitmen Dukung Palestina
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Said Aqil Siroj mengutuk dan mengecam keras agresi militer Israel yang telah memporak-porandakan Palestina serta merenggut nyawa-nyawa warga sipil yang tidak berdosa.
“Hentikan segera agresi militer yang dilakukan tentara Israel terhadap Palestina. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditolerir,” tegasnya saat bersilaturahim ke rumah Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, dikutip Selasa 18 Mei 2021.
Empat Hal Penting Sikap PBNU
Pertama, Kiai Said menyebut agresi Israel terhadap Palestina untuk kesekian kalinya telah menimbulkan nestapa kemanusiaan. Peristiwa yang semakin memanas antara tentara militer Israel dengan pejuang Palestina memakan korban sebanyak 188 orang warga sipil, termasuk wanita dan anak, serta 200 ribu lebih luka-luka dan bangunan yang porak poranda.
Dorong Upaya Gencatan Senjata
“Kedua, (PBNU) mendorong upaya gencatan senjata dari kedua belah pihak agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dan kondisi Palestina segera pulih seperti sedia kala,” sambungnya.
Ketiga, PBNU mendesak kepada PBB dan komunitas internasional lainnya segera melakukan langkah cepat untuk menyepakati gencatan senjata ini. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk dari tanggung jawab komunitas internasional dalam menyikapi konflik yang tidak berperikemanusiaan itu.
Fakta Historis Dukungan NU Sejak 1938
Kiai Said Aqil Siroj pun menyebutkan jika semenjak Muktamar NU ke-13 tahun 1938 di Banten, NU telah menyatakan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai negara yang merdeka.
“Maka untuk itu kami teguh pendirian untuk terus menyampaikan pandangan dan sikap kami, Palestina adalah negara yang berdaulat. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi lagi dalam upaya penegakan kedaulatan Palestina,” ujarnya.
Keempat, PBNU mendorong pemerintah Indonesia untuk menggalang dukungan dan mengambil upaya penting dalam mewujudkan kedaulatan Palestina, sekaligus mengakhiri konflik kemanusian yang terjadi sehingga menciptakan kedamaian dan keamanan dunia.
“Kalau dalam Al-Qur’an ditegaskan ya, dalam Al-Qur’an, Al-Qur’an menegaskan kamu Israel akan berbuat kerusakan di muka bumi dua kali. Dan kamu akan menang,” kata Kiai Said mengutip QS Al Isra ayat 4-5 yang menerangkan soal Israel.
“Tapi nanti kemudian akan datang hamba-hamba-Ku yang siap untuk mengalahkan kamu sekalian. Yang gagah, yang kuat, dan kamu akan berantakan di muka bumi ini. Akan ke mana-mana lah, akan berantakan di muka bumi ini, akan terbirit-birit dan itu perjanjian-Ku yang pasti terjadi. Insyaallah nanti akan, kemenangan akan ada di pihak Palestina, insyaallah,” tambah beliau.
Seabad Konflik Israel-Palestina
Konflik Israel-Palestina telah berusia se-abad dihitung sejak Deklarasi Balfour tahun 1917. Bersumber dari atas tanah yang dijanjikan Inggris mendukung national home bagi warga Yahudi di tanah yang telah ditempati bangsa Palestina.
Konflik berdarah terus berlangsung sejak Israel secara sepihak memproklamirkan berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948 tanpa batas wilayah yang jelas.
Dengan dukungan negara-negara Barat, Israel menegaskan batas wilayahnya melalui perang melawan negara Arab. Berturut-turut perang terjadi pada tahun 1949, 1967, 1973 dengan kekuatan senjata, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dataran tinggi, jalur Gaza dan semenanjung Sinai.
Klaim teritorial ini tidak diakui oleh mayoritas negara kecuali Amerika yang mengakui klaim Israel atas semua wilayah tersebut. Israel selama 50 tahun terakhir terus mengukuhkan kedudukannya dengan membangun pemukiman bagi ratusan ribu warga Yahudi yang sebelumnya minoritas menjadi mayoritas, populasi yang menggusur bangsa Palestina.
Dalam menghadapi Israel, sayangnya para pejuang Palestina terbelah, Fatah setuju solusi dua negara sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian Osro 1993 tetapi Hamas menolak. Hamas ingin mendirikan Palestina berdasarkan agama Islam, Fatah berhaluan nasionalis sekuler. Kedua fraksi terkunci dalam perang saudara sejak 2006. Hamas menguasai Gaza, Fatah menguasai Tepi Barat. Fraksi-fraksi pejuang Palestina ikut menyulitkan penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Untuk itu, Kiai Said mengajak kepada semua Muslim untuk berbuat semaksimal mungkin demi menjaga solidaritas sesama muslim, terhapusnya penjajahan di muka bumi ini, dan tegaknya hak-hak asasi manusia yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan kedaulatan.
“Mari ulurkan bantuan dari tali kasih bagi saudara-saudara Palestina melalui NU-Care Lazisnu. Uluran tangan ini akan sangat berarti bagi saudara-saudara di Palestina. Demikan semoga Allah menolong bangsa Palestina dan kaum muslim di manapun berada,” ajaknya.
Donasi untuk Palestina bisa dilakukan dengan mengklik tautan www.nucare.id/program/pedulipalestina. Dari target Rp10 miliar, saat ini donasi yang digalang oleh NU Care-LAZISNU itu sudah terkumpul Rp589.757.248.