Empat Prinsip Dasar Berpolitik, 5 Etika Pemimpin versi Imam Al-Ghazali
Masyarakat Islam di Indonesia memang mayoritas. Namun, dalam praktik politik sejumlah partai politik yang berbasis masyarakat Islam belum menyelaraskan diri dalam berpikir dan bertindak sesuai ajaran dan nilai-nilai yang digariskan para ulama salad is shalih.
Imam Al-Ghazali yang kitab-kitabnya dipelajari di pesantren bisa menyegarkan kembali akan pemikiran terkait dengan kekuasaan, politik dan masyarakat. Inilah yang patut diperhatikan bersama.
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, menulis tentang adab berpolitik dalam beberapa karyanya, terutama "Al-Ihya' Ulumuddin" dan "Nasihat al-Muluk".
Berikut beberapa prinsip adab berpolitik menurut Imam Al-Ghazali:
Prinsip Dasar
1. Takwa: Memiliki kesadaran dan ketaatan terhadap Allah SWT.
2. Keadilan: Berlaku adil dan tidak memihak.
3. Kebijaksanaan: Mengambil keputusan dengan bijak dan tepat.
4. Kesabaran: Menghadapi kesulitan dengan sabar dan tabah.
Etika Pemimpin
1. Mengutamakan kepentingan rakyat.
2. Menghindari keserakahan dan kekuasaan.
3. Menjaga kepercayaan dan amanah.
4. Berlaku transparan dan akuntabel.
5. Menghormati hak dan kebebasan rakyat.
Hubungan dengan Rakyat
1. Menghormati dan mendengarkan aspirasi rakyat.
2. Berempati dan memahami kebutuhan rakyat.
3. Memberikan pelayanan yang baik.
4. Menghindari diskriminasi dan kekerasan.
Menghadapi Musuh/ Lawan
1. Menghindari permusuhan dan kekerasan.
2. Berdialog dan mencari solusi damai.
3. Menghormati perbedaan pendapat.
4. Tidak memanfaatkan kekuasaan untuk memusuhi lawan.
Akhlak Pribadi
1. Jujur dan transparan.
2. Sabar dan tabah.
3. Tawadhu' (rendah hati).
4. Menghindari kesombongan dan keangkuhan.
Sumber
1. "Al-Ihya' Ulumuddin" oleh Imam Al-Ghazali.
2. "Nasihat al-Muluk" oleh Imam Al-Ghazali.
3. "Kimiya-e Sa'adat" oleh Imam Al-Ghazali.
4. Buku-buku lain tentang fikih dan akhlak Islam.
Yang perlu diingat bahwa prinsip-prinsip tersebut harus disesuaikan dengan konteks dan situasi yang spesifik.
Advertisement