Empat Pernyataan Indonesia Sikapi Invasi Rusia di Ukraina
Eskalasi antara Rusia dan Ukraina, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Operasi Militer Khusus ke Ukraina, Rabu 23 Februari 2022 malam waktu setempat, makin mencekam. Hal itu disikapi Pemerintah Indonesia dengan menyampaikan empat hal.
"Pertama kami prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat, serta berdampak bagi perdamaian di kawasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, dalam pengarahan pers secara daring, Kamis 24 Febaruari 2022.
Selain itu, lanjut Faizasyah, (kedua), Indonesia menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara.
"(Ketiga) Indonesia juga mengecam tiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara," tegas Faizasyah.
Keempat, Indonesia, kata Faizasyah, juga menekankan kembali agar semua pihak tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai.
Amankan 138 WNI di KBRI Kiev
"KBRI telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan Warga Negara Indonesia di Ukraina sesuai dengan rencana kontingensi yang telah direncanakan," ungkap Faizasyah.
Diketahui terdapat 138 WNI di Ukraina, yang sebagian besar berdomisili di Ibu Kota Kiev, Kota Odessa dan Luhansk.
Kedutaan Besar RI (KBRI) Kiev dalam komunikasi melalui aplikasi Whatsapp Group, meminta agar WNI berkumpul di KBRI. Para WNI dilaporkan dalam kondisi aman dan tenang.
Instruksi Putin
Dikabarkan, Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan pasukan militernya untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Pengumuman disampaikan Putin di media nasional.
"Saya telah membuat keputusan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke timur Ukraina)," kata Putin dalam pidato singkatnya dikutip AFP, Kamis 24 Februari 2022 pagi waktu setempat.
Meski demikian, Putin mengklaim negaranya tidak berencana menduduki Ukraina.
"Rencana kami bukan untuk menduduki Ukraina, kami tak berencana memaksakan itu pada siapa pun," kata Putin dikutip CNN.