Empat Mazhab di Atas Dinding Masjid Nabawi
Nama 4 Mazhab sudah pasti tidak asing di Makah dan Madinah. Terbukti nama 4 Imam Mazhab tertulis di atas dinding Masjid Nabawi bersama nama Nabi, Ahlil Bait dan para Sahabat (simak videonya).
Apa sebenarnya Mazhab Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab? Beliau sendiri mengaku pengikut salah satu 4 Mazhab, yaitu:
ونحن أيضا في الفروع، على مذهب الإمام أحمد بن حنبل، ولا ننكر على من قلد أحد الأئمة الأربعة، دون غيرهم
“Dan juga, kami dalam masalah furu’ (fikih) berada di atas madzhab Imam Ahmad bin Hambal. Kami tidak mengingkari kepada seorang yang bertaqlid (mengikuti) salah satu dari imam yang empat, bukan yang lainnya (Ad-Durar As Saniyah 1/227)
Mazhab Maliki
قَالَ الْقَرَافِيُّ: وَرَأَيْت لِلشَّيْخِ تَقِيِّ الدِّينِ بْنِ الصَّلَاحِ مَا مَعْنَاهُ أَنَّ التَّقْلِيدَ يَتَعَيَّنُ لِهَذِهِ الْأَئِمَّةِ الْأَرْبَعَةِ دُونَ غَيْرِهِمْ؛ لِأَنَّ مَذَاهِبَهُمْ انْتَشَرَتْ وَانْبَسَطَتْ حَتَّى ظَهَرَ فِيهَا تَقْيِيدُ مُطْلَقِهَا وَتَخْصِيصُ عَامِّهَا وَشُرُوطُ فُرُوعِهَا فَإِذَا أَطْلَقُوا حُكْمًا فِي مَوْضِعٍ وُجِدَ مُكَمَّلًا فِي مَوْضِعٍ آخَرَ (مواهب الجليل 1-30)
“Al-Qarafi berkata : Aku melihat perkataan Syaikh Taqiyyuddin Ibnu Shalah yang maknanya sesungguhnya taqlid kepada imam yang empat merupakan suatu keharusan, tanpa yang selain mereka. Karena madzhab mereka telah tersebar, meluas sehingga tampak di dalamnya pembatasan sesuatu yang bersifat mutlak, pengkhususan sesuatu yang bersifat umum, dan syarat-syarat furu’nya. Maka apabila memereka memutlakkan suatu hukum di suatu tempat, maka akan didapatkan yang menyempurnakan di tempat lain.” (Mawahib Al Jalil 1/30)
Mazhab Syafi'i
(مَسْأَلَةُ ش) نَقَلَ ابْنُ الصَّلاَحِ اْلإِجْمَاعَ عَلَى أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ تَقْلِيْدُ غَيْرِ اْلأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ أَىْ حَتَّى الْعَمَلَ لِنَفْسِهِ فَضْلاً عَنِ الْقَضَاءِ وَالْفَتْوَى لِعَدَمِ الثِّقَةِ بِنِسْبَتِهَا ِلأَرْبَابِهَا بِأَسَانِيْدَ تَمْنَعُ التَّحْرِيْفَ وَالتَبْدِيْلَ (بغية المسترشدين ص 😎
"(Masalah) imam ibnu sholah manukil ijma’ sesungguhnya tidak boleh taqlid / mengikuti selain kepada imam empat artinya sampai amal untuk dirinyapun tidak boleh. Apalagi untuk menghukumi, menfatwakan, karena tidak dapat dipertanggung jawabkan nisbatnya pada imamnya, yang menjamin kemurnian dan perubahan." (Bughyah, 😎
Mazhab Hambali
وَفِي الْإِفْصَاحِ: أَنَّ الْإِجْمَاعَ انْعَقَدَ عَلَى تَقْلِيدِ كُلٍّ مِنْ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ وَأَنَّ الْحَقَّ لَا يَخْرُجُ عَنْهُمْ وَيَأْتِي فِي الْعَدَالَةِ لُزُومُ التَّمَذْهُبِ بِمَذْهَبٍ وَجَوَازُ الِانْتِقَالِ عَنْهُ
“Di dalam Al-Ifshah : Sesungguhnya telah terjadi ijma’ untuk taqlid (mengikuti) setiap salah satu dari empat madzhab dan sesungguhnya kebenaran tidak keluar dari mereka. Dalam “Al-’Adalah” disebutkan : Wajibnya bermadzhab dengan salah satu mahdzhab yang empat dan bolehnya berpindah darinya (masih dalam lingkup madzhab yang empat).” (AL-Furu’ 11/103)
Mufti Arab Saudi
وَإِنَّمَا رَجَعَ النَّاسُ لِلأَرْبَعَةِ لِشُهْرَتِهِمْ وَضَبْطِ كُتُبِهِمْ وَانْتِشَارِهَا وَتَيَسُّرِهَا لهُمْ (فتاوى اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء - ج 6 / ص 494)
“Umat Islam merujuk ke 4 madzhab karena sudah populer, akurat kitab-kitabnya, tersebar luas dan praktis bagi mereka” (Komisi Fatawa Arab Saudi, 6/494)
Catatan Tambahan
Tip Sehat di Tanah Suci
Ibadah puasa lebih dominan aspek fisiknya. Ibadah salat lebih banyak zikir dalam semua gerakan salat. Zakat berupa ibadah harta. Nah, haji-umrah mengandung semua unsur ibadah di atas.
Karena cuaca di Tanah Suci berbeda dengan Indonesia maka perlu dijaga sejak sebelum keberangkatan:
1. Biasakan olahraga ringan di rumah, jalan pagi dan semacamnya.
2. Kesehatan fisik perlu ditambah dengan suplemen, vitamin dan lainnya dengan konsultasi ke dokter.
3. Pilih minum air Zamzam Not Cold (tidak dingin, seperti di gambar). Niatkan minta kesehatan kepada Allah saat minum air zamzam:
عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَه (رواه أحمد وابن ماجه)
Hadis: “Air Zamzam sesuai dengan tujuan meminumnya” (HR Ahmad dan Ibnu Majah, dari Jabir)
4. Upayakan kantong tetap berisi fulus, seperti kaedah usil (bukan kaedah ushul):
بالفلوس كل شيء تمبوس
وبلا فلوس كل شيء منفوس
Demikian catatan Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur.
Advertisement