Empat Lelucon Khas! Anak Pejabat, Politikus BBM, Aksi Perampokan
Para pejabat mempunyai perilaku yang lucu juga. Setidaknya, dari karakter yang lebih banyak mendapat sorotan dari publik, berkecenderungan koruptif.
Ya, korupsi yang lebih jelas bukan soal penyunatan dana, tapi menyunatan soal waktu kerja.
Ada pergeseran pemahaman soal kemasyarakat sehingga bisa menimbulkan kelucuan. Contohnya, empat humor politik berikut ini.
1. Ajaran Ayah
Amrin, anak seorang pejabat negara yang bertugas di bidang keuangan. Ia merupakan bendahara di kelasnya. Suatu hari ia ketahuan menggunakan uang kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah ia ke ruang guru.
Guru: "Mengapa kau gunakan uang itu untuk keperluanmu sendiri? Padahal itu 'kan uang milik temanmu! Apakah kau sedang terdesak?"
Amir: "Tidak Bu..."
Guru: "Lalu mengapa??"
Amir hanya terdiam.
Guru: "Cepat katakan! Jika tidak, akan saya laporkan kepada ayahmu!!"
Amir: "Laporin aja Bu... toh ayah saya yang mengajarkan saya."
Guru: "????????"
2. Pengamat Lingkungan, Politikus dan BBM
Pengamat Lingkungan: "Saat ini kondisi permukaan bumi sangat memprihatinkan. Tidak ada tempat yang bisa dikatakan bebas dari pencemaran. Apakah anda bisa memberi solusi agar tingkat pencemaran bisa berkurang?"
Politikus: "Tentu. Dengan menaikkan harga BBM".
3. Perampokan Pejabat
Perampok: "Berikan semua uangmu!"
Pejabat : "Tidak! Kamu tahu aku ini seorang anggota DPR!"
Perampok : "Kalau begitu, berikan semua uangku sekarang!!!"
4. Prosedur Pelaporan dan Pembayaran Pajak
Direktur Jenderal Pajak sedang berbicara di hadapan sekelompok usahawan tentang kewajiban dan tanggung jawab membayar pajak.
"Adalah suatu kehormatan bagi kita sebagai warga negara untuk membayar pajak dengan tersenyum," kata Direktur Pajak.
Tiba-tiba dari barisan belakang terdengar suara berteriak kegirangan.
"Aduh, syukur !! tadinya kusangka bahwa pajak harus dibayar dengan uang."