Empat Korban Ledakan Bom di Jeddah, Ini Penjelasannya
Ledakan bom terjadi di Jeddah, Arab Saudi, mengakibatkan empat orang luka-luka. Di antara korbannya, seorang warga Yunani dan seorang petugas keamanan Saudi.
Insiden ini terjadi selang beberapa pekan setelah serangan pisau di Konsulat Prancis di Jeddah pada akhir Oktober.
Serangan pisau itu terjadi seiring maraknya protes atas statemen Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengaitkan Islam dengan terorisme dan republikasi kartun Nabi.
Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono memastikan, lokasi bom yang terjadi di pemakaman non-Muslim di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu 11 November 2020, jauh dari KJRI maupun komunitas WNI yang berada di Jeddah.
"Itu jauh dari komunitas WNI dan sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban," ujar Eko dalam keterangan Kamis, 12 November 2020.
Umrah Diaktifkan
Sejauh ini pemerintah Arab Saudi telah mengaktifkan pelaksanaan ibadah umrah bagi umat Muslim di luar negeri tersebut, sejak 1 November 2020. Jamaah umrah asal Pakistan, misalnya, ketika tiba di Arab Saudi, mereka mengucap syukur bisa berada di antara orang-orang yang berkesempatan melakukan ibadah suci di masa pandemi Covid-19.
"Saya merasa diberkati karena saya menunggu momen ini selama tujuh bulan terakhir," kata jamaah Pakistan Umair Mushtaq, yang memimpin rombongan 38 orang, dilansir di Arab News.
Mushtaq memuji pengaturan yang dibuat kementerian untuk jamaah di bandara Jeddah. Menurutnya, otoritas Saudi telah membuat pengaturan sesuai dengan instruksi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Kementerian Haji Saudi memberi kami protokol yang sangat baik. Mereka juga memberi kami makanan di kamar (hotel) selama tiga hari pertama untuk masa karantina," jelasnya.
Setelahnya, jemaah umrah harus menjalani tes Covid-19 kembali setelah tiga hari karantina sebelum diizinkan masuk ke Masjidil Haram dan melakukan umroh.
"Hanya beberapa ratus orang yang mendapat kesempatan umroh dari total 1,5 miliar Muslim di dunia. Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskan perasaan saya. Saya dengan cemas menunggu sisa dua hari berlalu sehingga kami akhirnya bisa menunaikan umroh dan sholat di Masjidil Haram," jelasnya.
Direktur Haji Pakistan di Jeddah, Sajid Masood, mengatakan Arab Saudi telah mengubah semua protokol sehingga jamaah dapat mengikuti tindakan pencegahan virus Corona di bandara.
"Pengaturannya sangat mengesankan dan mereka (Saudi) telah memberikan sambutan hangat kepada jamaah Pakistan di bandara Jeddah," kata Masood.
Advertisement