Empat Keutamaan Memelihara Kucing, Disayang Penghuni Langit
Umat Islam menyukai binatang, tak lepas dari keteladanan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW). Tak heran bila beberapa imam masjid, membiarkan hewan-hewan seperti kucing berkeliaran di antara mereka. Itulah bukti kecintaan Islam terhadap kucing.
Kabar terakhir, Syaikh Walid Mahsas, saat mengimami shalat tarawih di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiw di negara bagian Bordj Bou Arreridj, Aljazair, dicium seekor kucing yang memanjakan diri ke tubuhnya. Videonya pun beredar luas di seluruh dunia pada masa Ramadan 1444 H tahun ini.
Selain itu, ada seorang imam masjid, Hafiz Mustafa Efe kerap membiarkan kucing liar masuk ke masjid. Dialah imam di Masjid Aziz Mahmud Hudayi, Turki, memang terkenal sangat mencintai binatang.
Memang, salah satu hewan terkesan lucu, banyak dipelihara umat Islam, juga masyarakat umumnya, adalah kucing. Selain itu, Nabi SAW mempunyai unta kesayangan.
Kenapa kucing? Ya, kucing merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW.
Kisah Nabi Muhammad dan kucing terdapat dalam beberapa hadits. Kisah itu berawal saat Nabi Muhammad SAW membiarkan kucing minum air di sebuah bejana, meskipun Nabi hendak berwudhu.
Air yang terkena jilatan kucing tetap bisa digunakan untuk berwudhu. Karena dianggap bersih dan suci oleh Rasulullah SAW.
"Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing ialah hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita". Demikian bunyi Hadits Riwayat At Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa'i, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Malik.
Si Muezza, Kucing Nabi Muhammad SAW
Kucing Nabi Muhammad SAW bernama Muezza. Ia diberi makan dan dirawat sepenuh hati seperti keluarga sendiri. Bahkan, kucing itu dibiarkan bebas dan tidak dikandang.
Menurut Nabi Muhammad SAW, Muezza kerap mengeong di waktu adzan. Suaranya seperti memahami arti panggilan shalat.
"Kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas sisa makanan, serta air liurnya adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia". Demikian bunyi hadits riwayat Imam Malik.
Kisah lainnya yang menunjukkan Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi kucing adalah ketika Mueeza tidur pada jubah yang akan dipakai Nabi. Agar Mueeza tidak terbangun, Nabi Muhammad SAW memotong belahan lengan untuk mengambil jubah tersebut.
Empat Keutamaan Memelihara Kucing
Memelihara kucing merupakan suatu keistimewaan. Berikut keutamaan yang didapatkan saat memelihara kucing, dalam sudut pandang Islam.
1. Menjadi suatu Amalan dan Sedekah
Merawat kucing dengan mengelus bulunya, serta memberikan makan dan perawatan akan menjadi sebuah amalan. Jangan biarkan kucing sakit, rawatlah dengan tulus.
2. Mendapat Rahmat Allah SWT
Dalam Hadits Riwayat Bukhari juga dijelaskan bahwa barangsiapa yang menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat. Sama seperti saat anda merawat kucing juga akan dirahmati Allah SWT.
3. Dosa Diampuni
Ada sebuah kisah seorang wanita pelacur yang dosanya diampuni berkat menolong anjing yang kehausan. Perbuatan wanita tersebut membuat dosa-dosanya diampuni. Itu ada dalam Hadist Riwayat Bukhari. Hal itu sama seperti Anda merawat kucing dan hewan lainnya.
4. Disayang Penghuni Langit
Menyayangi dan mengasihi hewan, termasuk kucing sangatlah dianjurkan. Begitu sebaliknya, kita dilarang menyiksa atau menyakiti hewan peliharaan.
Hewan peliharaan yang ditelantarkan pun bisa menjadi penyebab seseorang menerima siksa neraka. Seperti yang dijelaskan pada hadits berikut.
ذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا، حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ ـ قَالَ فَقَالَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ ـ لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِيهَا فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
Artinya: "Seorang perempuan diazab karena seekor kucing yang dia kurung sehingga dia mati kelaparan. Maka perempuan tersebut masuk ke dalam neraka disebabkannya." (HR Bukhari).
Demikian semoga bermanfaat bagi pemahaman kita bersama. Wallalhu a'lam bisshawab.
Advertisement