Empat Kantin SMP Negeri 1 Modo Lamongan Terbakar
Warga Dusun Jimus, Desa Pule, Kecamatan Modo, dikagetkan dengan kobaran api dan kepulan asap tebal yang berasal dari komplek SMP Negeri 1 Modo, Lamongan, Jumat 18 Agustus 2023.
Warga beramai-ramai melihat empat kantin sekolah yang sedang dilalap api. Spontan, warga bergotong royong melakukan pemadaman.
Tetapi, upaya warga yang hanya menggunakan peralatan dan air seadanya kalah dengan kobaran api yang semakin membesar. Api yang terus membesar, membuat warga harus mendatangkan pemadam kebakaran.
"Karena saat kejadian angin bertiup cukup kencang. Sehingga api cepat membesar, " tutur Sujadi, 41 tahun, warga Desa Pule, Modo.
Kapolsek Modo, Iptu Anang Putro Widodo membenarkan. Pihaknya menerima laporan ada kebakaran di SMP Negeri 1 Modo dan secepatnya menghubungi Damkar Korwil Ngimbang.
"Untungnya damkar segera datang dan dalam waktu tidak lama api bisa dilumpuhkan," tandasnya, didampingi Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro.
Menurut keterangan saksi, lanjut Kapolsek Iptu Nanang, awal kejadian sekitar pukul 00.15 WIB. Adapun orang yang kali pertama melihat kebakaran adalah Yepi Ferduansyah,33, tahun, warga setempat.
Saat itu ia sedang berada di warung miliknya, berlokasi di belakang selatan SMP Negeri 1 Modo. Ketika sedang duduk santai, tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara letupan disertai angin.
Saksi kemudian keluar mengecek arah sumber letupan tersebut. Ternyata berasal dari kantin SMP Negeri 1 Modo. Tetapi, saat itu ia belum melihat apa-apa, lantas kembali ke warung lagi.
Ternyata, baru beberapa menit Yepi duduk, terdengar lagi suara yang sama. Bahkan, kali ini lebih keras. "Bersamaan suara letupan, juga ada suara joooooos, " katanya.
Saksi pum mencoba mengecek kembali ke kantin SMP Negeri 1 Modo. Ternyata di dalam kantin sudah terdapat kobaran api dan mengepul asap tebal.
Mengetahui hal itu, secepatnya Yepi mengubungi Dafid, salah seorang pemilik kantin lewat telepon. Dafid segera datang dan dibantu warga melakukan pemadaman. Tetapi, api baru berhasil dipadamkan setelah Damkar Korwil Ngimbang datang.
"Tidak hanya Damkar Ngimbang, kita juga meminta bantuan Damkar Korwil Babat. Karena kita khawatir api merambat ke gedung sekolah," pungkas Kapolsek Iptu Anang.
Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir sekitar Rp60 juta berupa bangunan kantin beserta isinya. Adapun penyebab kebakaran, diduga akibat korsleting aliran listrik.