Empat Isu Dibahas dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo
Presiden Jokowi menyatakan, Konferensi Tingkat Tingg (KTT) ke-42 ASEAN telah siap dilaksanakan di Labuan Bajo, Selasa 9 Mei 2023. Ini menjadi momentum untuk mempromosikan wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) supaya semakin dikenal dunia.
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana tiba di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Minggu pukul 15.32 Wita. Rombongan ini menggunakan pesawat kepresidenan. Kedatangan Jokowi dan Iriana disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Selain itu, ada juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Laksamana TNU Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.
"Ada penyambutan, penyiapan kuliner, penyiapan homestay, dan hotel yang menunjukkan dukungan terhadap KTT ASEAN. Pemerintah daerah telah menyiapkan kapal sebagai tempat menginap," ujar Presiden Jokowi.
Sederet Isu Penting Dibahas dalam KTT ASEAN
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan hasil Pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/ AECC) ke-22.
"Pertemuan ini merupakan persiapan untuk pembahasan dalam KTT ASEAN ke-42 yang akan dipimpin oleh Bapak Presiden pada tanggal 10-11 Mei 2023 mendatang, khususnya terkait isu-isu di bidang ekonomi (Pilar Ekonomi)," kata Airlangga, dalam konferensi pers, hari ini.
Pertama, para menteri membahas kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi integrasi kawasan.
Kedua, para menteri juga membahas perkembangan dari 16 Prioritas Ekonomi (Priority Economic Deliverables) yang diangkat Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan konektivitas, serta mengakselerasi transformasi digital.
Ketiga, perkembangan positif dari capaian prioritas, terutama terkait penandatangan ASEAN Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) Upgrading serta peluncuran ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance Versi 2 yang telah memasuki tahap akhir implementasi.
Keempat, membahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas ASEAN Paska-2025. Para Menteri menginstruksikan badan sektoral terkait melakukan konsultasi dengan seluruh elemen masyarakat ASEAN, agar dapat menjaring pandangan dan kebutuhan komunitas ASEAN secara inklusif.