Empat Industri Terdampak Akibat Indonesia Dianggap Negara Maju
UTSR Amerika Serikat mencoret nama Indonesia dari daftar negara berkembang. Akibatnya, banyak perlakuan istimewa dalam perdagangan yang hilang. Salah satunya dengan adanya kenaikan atau tingginya tarif bea.
Amerika merupakan sasaran utama Indonesia dalam sektor ekspor. Karena negara Indonesia dianggap sebagai negara maju, berikut beberapa industri yang terdampak dikutip dari berbagai sumber.
1. Udang Beku
Udang segar dan udang beku menjadi produk unggulan Indonesia untuk ekspor. Indonesia menjadi negara keempat setelah India, Ekuador dan Vietnam sebagai eksportir udang beku terbesar di pasar global. Tahun ini nilai ekspor udang mencapai 1,3 miliar dolar AS.
Sedangkan untuk tiga tahun sebelumnya, nilai ekspor dalam hitungan dolar AS 2016 (846, 575), 2017 (978,867), dan 2018 (923, 787).
2. Karet Alam
Selain Indonesia, pengekspor karet alam lainnya Thailand dan Malaysia. Pada tahun 2017, ketiga negara memilii kesepakatan untuk mengurangi ekspor karet. Tepatnya sebesar 240.000 ton agar harganya bisa naik kembali.
Dikutip dari gapkindo.org, dua tahun terakhir Indonesia mengirim 606,6 ton dikirim ke Amerika.
3. Minyak Bumi dan Minyak Mentah
Baik minyak bumi dan minyak mentah diolah sebagai bahan baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan banyak produk-produk kimia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Mei 2019, ekspor minyak mentah RI tercatat sebesar US$ 167,9 juta. Sedangkan, pada tahun 2018, ekspornya US$ 716 juta.
4. Minyak Sawit
Minyak sawit banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk. Seperti makanan, kosmetik, produk kebersihan, serta bahan biofuel dan biodiesel.
Minyak sawit tergolong murah, mudah diproduksi dan stabil. Produsen tertinggi minyak sawit di Indonesia ada di Sumatra dan Kalimantan. Nilai ekspor minyak sawit pada 2018 sebesar US$ 505 juta, sedangkan pada maret 2019 mengalami kenaikan 3 persen.