Empat Hal Penting! Pesan Islam bagi Para Istri yang Salehah
"Perhatikanlah, akan posisimu terhadapnya. Sesungguhnya suamimu adalah yang menentukan surga dan nerakamu (dengan keridhaannya terhadapmu atau ketidak sukaannya terhadapmu)."
Bagaimana sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) berwasiat kepada para istri yang salehah?
Untuk Para Istri
عَنِ الْحُصَيْنِ بْنِ مِحْصَنٍ، أَنَّ عَمَّةً لَهُ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ، فَفَرَغَتْ مِنْ حَاجَتِهَا، فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ " قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: " كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ " قَالَتْ: مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ، قَالَ: " فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
"Dari Al Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu mempunyai suami?" ia menjawab, "Ya."
Beliau bertanya lagi: "Bagaimana engkau baginya?" ia menjawab, "Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup."
Beliau bersabda: "Perhatikanlah, akan posisimu terhadapnya. Sesungguhnya suamimu adalah yang menentukan surga dan nerakamu (dengan keridhaannya terhadapmu atau ketidak sukaannya terhadapmu)." [HR. Ahmad 31/341 no.19003].
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits di atas:
1- Hadits ini tidaklah bermaksud keridhoan semua jenis suami dan sikap apapun yang mengantar kepada keridhoan suami. Sebab tidak semua suami adalah suami yang menaati Allah Ta'ala dan Rasul-Nya, apabila seorang suami adalah orang yang tidak taat kepada Allah Ta'ala dan ia memerintahkan istrinya untuk tidak mentaati Allah Ta'ala maka kala itu ketaatan kepada Allah Ta'ala lebih diutamakan daripada ketaatan kepada suami, dan mengharap ridho Allah Ta'ala harus lebih diutamakan dibanding mengharap ridho suami.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّمَا الطَّاعَةُ فيِ المَعْرُوفُ
"Sesungguhnya ketaatan hanya pada perkara yang baik." (HR. Bukhari no. 7145 dan Muslim no.1840).
2- Perkara yang baik di sini adalah perkara yang diperintahkan oleh syariat dan perkara yang tidak menyelisihi syariat.
3- Apabila seorang suami adalah seorang yang ahli maksiat dan suaminya ridho terhadap istrinya, maka istri yang ikut mendukung suaminya berbuat maksiat tidak akan mengantarkannya ke surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala justru akan mengantarkan ke neraka.
4- Dari kasus di atas, pentingnya amar ma'ruf nahi mungkar ditumbuhkan ditengah keluarga sehingga muncul baiti dakwati (rumahku lahan dakwahku) untuk menuju sakinah, mawadah wa rahmah.
Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an:
Karakter istri yang shalehah
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ
"Sebab itu maka wanita yang shalehah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." [QS. An-Nisa : 34].
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshawab.