Empat Hal Penting, PDM Banyuwangi Bekali Kader Muhammadiyah
Sebagai sarana mempersiapkan kader muda untuk melanjutkan tonggak estafet gerak Muhammadiyah di Banyuwangi, Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi melaksanakan konsolidasi pada Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) se Banyuwangi di Aula Pertemuan SMK Muhammadiyah 9 Gambiran, Sabtu.
Kegiatan konsolidasi ini merupakan rangkaian roadshow yang dilakukan untuk kali keenam pada zona Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gambiran, Cluring, Tegalsari dan Bangorejo. Hadir peserta berasal dari berbagai unsur Ortom antara lain Pemuda Muhammadiyah, Nasi’atul Aisyiyah, Tapak Suci, Hizbul Wathan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah serta Ikatan Pelajar Muhammadiyah Pelajar Muhammadiyah.
“Tugas MPK adalah memberikan bekal bagi kader muda yang nantinya akan melanjutkan tampuk pimpinan gerak persyarikatan Muhammadiyah di Banyuwangi. Hari depan adalah milik kader AMM, dan ini perlu disiapkan dalam segala apapun baik itu untuk persyarikatan maupun kepada bangsa dan negara terutama daerah Banyuwangi,” tutur Drs.H.Sunarto,M.Pd, Ketua MPK PDM Banyuwangi.
Ada empat hal yang menjadi pegangan dan bekal yang dimiliki kader muda Muhammadiyah di Banyuwangi.
Pertama adalah kuasai ilmu pengetahuan, karena pengetahuan merupakan dasar dari berbagai bidang yang akan dilaksanakan.
Kedua, angkatan muda Muhammadiyah haruslah kritis akan berbagai permasalahan yang ada, karena akan memunculkan solusi dan cara penyelesaian masalah yang dihadapi.
Ketiga, Tak hanya itu, angkatan muda hendaknya terus update terhadap isu yang ada baik itu isu lokal, isu nasional maupun isu global. Pada isu lokal dapat kita gali dari persyarikatan Muhammadiyah didaerah.
Keempat, Berikutnya jangan pernah tinggalkan update terhadap isu nasional, karena bagaimanapun angkatan muda Muhammadiyah merupakan warga negara Indonesia. Dan kemudian update juga isu global, karena merupakan bagian kehidupan bersama seluruh manusia.
Dari berbagai hal tersebut, akan lebih lengkap jika angkatan muda Muhammadiyah memiliki bekal keempat yakni mengerti dan menguasai data. Sebab diera sekarang ini kader Muhammadiyah tidak boleh hanya bicara secara intuisi saja, namun harus melengkapinya dengan analisis yang kemudian diterjemahkan dalam data. Sehingga gerak persyarikatan adalah merupakan jawaban dari analisis dan penguasaan data yang terjadi di masyarakat.
Respon positif nampak terlihat dari para kader muda Muhammadiyah ini, mereka antusias mengikuti arahan dan pembekalan dari masing-masing ortom Pimpinan Daerah.
Majelis Pendidikan Kader PDM berharap agar setelah roadshow ini sampai pada seluruh kader AMM se Banyuwangi akan muncul pemetaan data dimasing-masing cabang untuk kemudian bisa menggerakkan potensi kader muda Muhammadiyah di Banyuwangi.
Advertisement