Empat Hal Keistimewaan Membaca Shalawat kepada Rasulullah
Membaca shalawat merupakan amalan bagi umat Islam yang khas. Setiap ibadah wajib menyertakan Shalawat Nabi sebagai bagian penting.
Dalam setiap waktu, umat Islam berkesempatan membaca shalawat sebagai amalan sunah.
Untuk itu, perlu diketahui tentang Empat hal penting, Keutamaan dan Keistimewaan Bershalawat Nabi.
1. Allah akan membaca shalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali lipat.
Rasulullah bersabda : " Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membacakan sholawat kepadanya sepuluh kali. " (H. R. Muslim)
2. Rasulullah Saw. akan membaca shalawat untuk dirinya.
" Barangsiapa membaca sholawat untukku, maka sholawatnya akan sampai kepadaku, dan aku akan membaca sholawat untuk dirinya. Selain itu akan dituliskan sepuluh kebaikan untuk dirinya." (H. R. Thabrani)
3. Para Malaikat akan membaca shalawat untuknya.
"Barangsiapa membaca sholawat untukku, maka para Malaikat akan senantiasa membaca shalawat untuknya selama orang tersebut membaca sholawat untukku. " (H. R. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membaca shalawat untuk Nabi, maka ia akan diangkat derajatnya, ditambah kebaikannya dan dihapuskan keburukannya.
"Sesungguhnya Malaikat telah menemuiku, lalu berkata, ' Wahai Muhammad, tidakkah engkau merasa senang bahwa Tuhanmu yang Maha Agung telah berfirman : 'Tidak seorang pun dari umatmu yang membaca shalawat 1 kali, kecuali Aku akan membaca sholawat sepuluh kali lipat untuknya. Dan tidak seorang pun dari umatmu yang membaca salam sekali untukmu, kecuali Aku akan membaca salam 10 kali lipat untuknya. " (H. R. Ibnu Hibban)
Demikian empat hal penting keistimewaan Bershalawat Nabi. Selain itu, kita pun perlu memahami adanya tanda-tanda kebaikan.
Tanda-tanda Kebaikan
Tidak sedikit orang yang mengira, bahwa ketika bertambah jumlah hartanya dan keturunannya adalah pertanda kebaikan untuknya, padahal hal itu belum tentu.
Karena ketika kita membaca dan menela'ah, Al-Qur'anul karim, maupun Al-hadits an-nabawiah ash-shahihah, niscaya tidak akan kita temukan sepotong pun ayat dan hadits yang memuji dan menyanjung dunia.
"Namun kebaikan yang SEJATI adalah semakin bertambah kuantitas dan kualitas ilmu, akhlak, ibadah, syukur dan istighfar kepada Allah Dzul Jalali wal Ikram. "
Shahabat Mulia Abu Darda radiyallahu anhu menuturkan :
«ليس الخير أن يَكْثُر مالك وولدك، ولكنَّ الخير أن يَعْظُم حِلْمُك، ويَكْثُر علمك، وأن تنادي النَّاس في عبادة الله، فإذا أحسنت حمدت الله، وإذا أسأت استغفرت الله»
"Kebaikan itu bukan dengan semakin bertambahnya harta dan putra-putrimu,"
Namun kebaikan adalah :
• Engkau semakin santun,
• Bertambah ilmu,
• Menyeru manusia agar beribadah kepada Allah,
• Jika berbuat baik, engkau memuji Allah, dan jika berbuat jelek, engkau memohon ampunan Allah "
Demikian dijelaskan dalam Tarikh Dimasyq : 47/158.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu baik dihadapan manusia, selalu baik dihadapan Allah. Swt. Amin..!!!
Demikian tausiyah Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita semua.