Empat Hadis Dhaif, Hindari Penggunaan Cegah Penyebaran Covid-19
Dalam keadaan yang genting seperti saat ini, yaitu ketika pandemi Covid-19 telah menjadi wabah yang mengglobal dan telah menginfeksi ratusan ribu ummat manusia serta menyebabkan puluhan ribu manusia meninggal dunia. Maka para ulama dan ahli agama hendaknya berhati-hati dalam berfatwa dan hanya menggunakan dalil dalil yang otoritatif dalam membimbing umat.
"Di antaranya, para ulama dan ahli agama hanya menggunakan hadis-hadis yang shahih dan meninggalkan hadis dha’if dalam ber-hujjah," tutur Dr. H. Agung Danarta, M.Ag. (Sekretaris PP Muhammadiyah dan Dosen Prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga).
Ia menulis "Hindari Penggunaan Hadis Dha’if dalam Mencegah Penyebaran Virus Corona" berikut di antaranya:
Di antara hadis-hadis dha’if yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
Hadis Dha’if Pertama
Dari Anas bin Malik
Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ.
“Sesungguhnya apabila Allah ta’ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi, maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan masjid.” Hadis riwayat Ibnu Asakir (juz 17 hlm 11) dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232).
Hadis ini dinyatakan sebagai hadis dhaif oleh Nashir al-Din al-Albani dalam kitab Silsilat al-Hadits al-Dha’ifat wa al-Maudhu’at, juz IV, hal. 222, hadis no. 1851.
Hadis Dha’if Kedua
Dari Anas bin Malik, رضي الله عنه,
Rasulullah saw. bersabda:
إِذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عاهةً نَظَرَ إِلَى أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ
“Apabila Allah menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Allah melihat ahli masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka.” Riwayat Ibnu Adi (juz 3, hlm 233); al-Dailami (al-Ghumari, al-Mudawi juz 1, hlm 292 [220]); Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbihan (juz 1, hlm 159); dan al-Daraquthni dalam al-Afrad (Tafsir Ibn Katsir juz 2, hlm 341).
Hadis ini adalah hadis dha’if. (lihat Nashiruddin al-Albani, Shahih wa Dha’if al-Jami’ al-Shaghir, juz IV, hlm. 380, hadis no. 1358).
Hadis Dha’if Ketiga
Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata:
“Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ” إِنِّي لَأَهُمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي والْمُتَحَابِّينَ فِيَّ والْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ “عَنْهُمْ
“Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur, maka Aku jauhkan azab itu dari mereka”. Riwayat al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman [2946].
Hadis ini dha’if Jiddan. (Lihat Nashiruddin al-Albani, Kitab Shahih wa Dha’if al-Jami’ al-Shaghir, juz 9, hal. 121, hadis no. 3674).
Hadis Dha’if Keempat
Sahabat Anas bin Malik berkata,
Rasulullah saw. bersabda:
“إِذَا عَاهَةٌ مِنَ السَّمَاءِ أُنْزِلَتْ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ”
“Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang meramaikan masjid.” Riwayat al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman [2947]; dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232). Al-Baihaqi berkata: “Beberapa jalur dari Anas bin Malik dalam arti yang sama, apabila digabung, maka memberikan kekuatan (untuk diamalkan)”.
Hadis ini Dha’if. (Lihat Nashiruddin al-Albani, al-Silsilah al-Dha’ifah, juz IV, hal. 350, hadis no. 1851).