Empat Golongan Manusia, Perspektif Ilmu Menurut Imam Al-Ghazali
Manusia makhluk termulia di antara makhluk lain yang diciptakan Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT). Diberi kecerdasan berpikir sekaligus kecerdasan dalam menimbang buruk dan baik.
Begitu mulianya manusia, maka Allah Ta'ala berfirman:
وَلَـقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْۤ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا
" Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang KamManui ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. "
( Q. S. Al-Isra' : Ayat 70 )
Empat Golongan Insan
Dalam memahami keberadaan manusia, insan ciptaan Allah Ta'ala yang termulia itu, Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam Kitabnya, Mukasyafatul Qulub, terbagi dalam empat golongan.
Disebutkan tentang Khalil bin Hamd telah berkata:
"Bahwa manusia itu terbagi menjadi empat macam kelompok, yaitu :
1. Orang yang berpengetahuan, dan dia menyadari bahwa dirinya berpengetahuan, maka dia adalah orang 'alim, maka ikutilah dia
Maksudnya adalah orang 'alim yang mengamalkan ilmunya atau ucapan dan tindakannya itu sama
2. Orang yang berpengetahuan, dan dia tidak menyadari bahwa dirinya adalah berpengetahuan, maka dia adalah seperti orang yang tidur, maka bangunkanlah dia.
Maksudnya adalah orang yang mengerti tetapi suka melanggar aturan-aturan agama karena dia itu betul-betul lupa atau tidak sadar melakukan kesalahan, itu mudah diingatkan, karena itu diibaratkan dengan orang yang tidur atau tertidur
3. Orang yang tidak berpengetahuan, dan dia menyadari bahwa dirinya tidak berpengetahuan, maka dia adalah orang yang tidak mengerti yang membutuhkan petunjuk atau bimbingan, maka bimbinglah dan tunjukkan dia.
Maksudnya orang yang termasuk kelompok ini mudah diingatkan
4. Orang yang tidak berpengetahuan, dan dia tidak menyadari bahwa dirinya tidak berpengetahuan tetapi mengandalkan emosinya, dia adalah orang yang bodoh dan susah diingatkan, maka sebaiknya dihindari atau tinggalkanlah dia.
Jangan sampai kita menjadi orang yang termasuk kelompok ke-empat.
Biasanya orang yang ada di kelompok ini, suka ngeyelan dan tidak mau mendengarkan pendapat atau peringatan dari orang lain dan juga tidak mau mengalah walaupun dia salah"
( Dari kitab Mukasyafatul Qulub hal : 420, karya Imam al-Ghazali )
Marilah kita selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah, selalu cinta ilmu, cinta kepada para alim ulama, selalu mendapat keberkahan ilmu dengan ridha-Nya.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu berakhlak mulia, memiliki derajat mulia di sisi Allah SWT. Aamiin....!!!
Semoga bermanfaat.
Advertisement