Empat Fase Pernikahan Penuh Tantangan, Ini Solusinya
Setiap seseorang berumah tangga, satu di antara lainnya tentu harus menyeseuiakan. Bersama-sama mencari titik tengah agar bertemu dalam satu frekuensi kebahagiaan.
Ustadzah Riri Abdillah, Direktur Sintesa Quran Learning Center, Magetan, mengatakan, dalam pernikahan akan ada empat fase yang dilalui oleh pasangan suami istri.
Pertama, Bulan Madu
Fase permulaan seperti indahnya bulan madu, ada yang menunggu dan menanyakan kabar, ada teman berbagi dan melindungi, mau apa saja bernilai pahala, tidak memeluk guling lagi, dan berbagai hal lain yang menunjukkan keromantisan sepasang kekasih.
Kedua, Fase Penyesuaian.
Pada fase ini akan mulai terlihat kekurangan pasangan, terjadi beberapa konflik yang bisa jadi dikarenakan kurangnya komunikasi atau bisa jadi karena pasangan masih meraba ritme berkomunikasi yang baik dengan suami/istri. Selain itu pasutri biasanya akan mulai saling menuntut dan kurangnya quality time dengan pasangan.
Ketiga, Fase Pertentangan
Pasutri akan menilai kembali perjalanan pernikahannya selama ini. “Apakah perrnikahan ini membawa mudharat atau tidak?” tambah Ustadzah Riri. Ternyata, lanjutnya, ada sebagian yang berpikir demikian, ada kejadian kekerasan dalam rumah tangga, murtad, dan lainnya.
“Ini berarti pernikahannya tidak membawa maslahat dan mudharatnya lebih besar,” tekan Digital Entrepreneur dan Social Media Influencer itu.
Namun, lagi-lagi ketika kita memulai pernikahan itu dari nol, maka kita harus menjalaninya sampai akhir bersama-sama. Kita harus mendukung suami dari awal sampai akhir. Selama masalahnya bukan yang fatal, maka masih bisa diupayakan untuk diperbaiki.
Keempat, Fase Penerimaan.
Yakni mulai menerima kekurangan pasangan, komitmen menjalani hingga akhir, mengenang hal-hal kecil saat jatuh bangun bersama, serta menua bersama.
Semoga kita semua diberi sakinah mawadah wa rahmah bersama pasangan. “Semoga kerikil kecil atau ujian besar dalam pernikahan bisa dilewati dengan baik sampai akhir hayat nanti, sehidup sesurga dengan pasangan,” tutur ustadzah kelahiran 5 Agustus 1990.
Catatan:
Penulis buku best seller “Menantimu di Ujung Rindu” menjadi narasumber dalam acara yang digelar oleh Akademi Bunda Pintar. Seminar online bertema “Kelak Setelah Akad: Menikah Meraih Keluarga Berkah” ini pun dimoderatori oleh Arda Fitriana yang juga merupakan Online Training 7 Keajaiban Rezeki serta Founder Akademi Bunda Pintar.