Empat Fakta Rusia vs Ukraina, Serangan Drone dan Darurat Militer
Ketegangan Rusia ve Ukraina belum berujung penyelesaiannya. Pemerintah Rusia menerbitkan sebuah dekrit yang mengatakan darurat militer akan diberlakukan mulai Kamis pagi di wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporizhzhia.
Ya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberlakukan darurat militer di sebagian wilayah Ukraina yang diduduki yang diklaim Moskow telah dicaplok itu.
Di tengah kondisi itu, Rusia menyerang Ukraina dengan drone yang langsung diprotes Uni Eropa dan sekutunya.
Berikut empat fakta yang dikumpulkan Ngopibareng.id atas ketegangan Rusia vs Ukraina dalam pekan ini.
1. Putin Umumkan Darurat Militer di Wilayah Pendudukan
Kremlin menerbitkan sebuah dekrit yang mengatakan darurat militer akan diberlakukan mulai Kamis pagi di wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporizhzhia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberlakukan darurat militer di sebagian wilayah Ukraina yang diduduki yang diklaim Moskow telah dicaplok.
Kremlin menerbitkan sebuah dekrit yang mengatakan darurat militer akan diberlakukan mulai Kamis pagi di wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporizhzhia.
“Saya menandatangani dekrit untuk memberlakukan darurat militer di empat wilayah Federasi Rusia ini,” kata Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang disiarkan televisi.
Putin awalnya tidak menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil dalam darurat militer di daerah yang diduduki itu.
2. Komandan Rusia Akui Pasukannya dalam Tekanan
Jenderal Sergey Surovikin, komandan militer Rusia yang baru untuk perang Ukraina, mengatakan tentara Rusia sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipil dari wilayah Kherson.
“Tentara Rusia akan memastikan evakuasi penduduk yang aman dari Kherson,” kata Jenderal Sergey Surovikin kepada televisi pemerintah Rusia sebagaimana dirilis dw.com.
Surovikin, yang telah menjabat dalam 10 hari terakhir, menambahkan bahwa situasi pertempuran di sana “sangat tegang.”
“Musuh terus menyerang posisi pasukan Rusia,” tambahnya.
Ini merupakan pengakuan yang jarang terjadi, seorang jenderal Rusia mengaku bahwa pasukannya berada dalam tekanan.
3. Rusia Serang Ukraina dengan Drone Iran
Negara-negara anggota Uni Eropa untuk sementara menyetujui sanksi terhadap delapan orang dan entitas Iran karena drone (pesawat tak berawak) buatan Iran digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Para ahli dari 27 anggota Uni Eropa menyetujui daftar tersebut dalam pertemuan pada hari Rabu 19 Oktober 2022.
“Sekarang kami telah mengumpulkan bukti yang cukup, pekerjaan kami sedang berlangsung di Dewan [Eropa] mengingat tanggapan UE yang jelas, cepat dan tegas,” kata Nabila Massrali, juru bicara kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell.
Seorang diplomat mengatakan daftar itu kemungkinan akan selesai pada waktu pertemuan para pemimpin Eropa, yang akan dimulai Kamis malam.
Ukraina mendesak sanksi terhadap Iran pada hari Senin, dan menuduh Iran memasok Rusia dengan drone Shahed-136.
4. Presiden Ukraina Sikapi Serangan Drone
Ketergantungan Rusia pada drone buatan Iran untuk menyerang sasaran di Ukraina membuat Moskow “bangkrut” baik secara politik maupun militer, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Selasa 18 Oktober 2022.
Menggunakan persenjataan Iran sama dengan pengakuan kegagalan oleh Kremlin, tambahnya.
“Dalam beberapa dekade, mereka menghabiskan miliaran dolar untuk kompleks industri militer mereka sendiri. Dan pada akhirnya, mereka tunduk pada Teheran untuk mengamankan drone dan rudal yang cukup sederhana,” kata Zelenskyy dalam pidato video malam.
Ukraina mengatakan serangan terbaru Rusia terhadap infrastruktur mengandalkan drone buatan Iran. Namun Iran membantah memasok pesawat tak berawak ke Rusia.
Dalam pidatonya, Zelenskyy juga berterima kasih kepada semua orang yang membantu Ukraina dengan pertahanan anti-pesawat dan anti-rudal. Menurutnya, “IRIS-T” Jerman telah menunjukkan dirinya sebagai “sistem yang sangat efektif.”
“Kami bekerjasama dengan mitra untuk memberikan lebih banyak perlindungan ke langit Ukraina,” tambah Zelenskyy dirilis dw.com.
Advertisement