Empat Fakta Ketegangan Dunia, Wabah Ebola dan Turis Cina Covid-19
Pandemi Covid-19 masih menjadi faktor ketegangan dunia. Sejumlah negara Eropa memperketat pemberlakuan peraturan yang mewajibkan Tes Covid-19 bagi pelancong asal Cina. Yakni, Belanda dan Portugal.
Pada saat ini, Badan kesehatan dunia, WHO, Rabu 4 Januari 2023, mengkritik definisi kematian Covid-19 yang digunakan oleh Cina. WHO memperingatkan bahwa statistik resmi itu tidak menunjukkan dampak sebenarnya dari wabah tersebut.
Peningkatan kasus Covid-19 di Cina memunculkan kekhawatiran bagi sejumlah pihak. Berbeda dengan kebanyakan negara, Pemerintah Thailand, justru memenanfaatkan kondisi ketengan itu untuk meraih pemasukan dalam negeri dari sektor wisatanya.
Thailand tidak mengharuskan pelancong asal Cina untuk melakukan tes Covid-19 sebelum masuk ke negaranya. Thailand berharap kebijakan ini mampu memulihkan sektor pariwisata pasca-Covid-19.
Berikut empat fakta ketengan dunia yang saat ini menjadi bagian penting berhatian publik.
1. Wabah Ebola di Uganda Terkendali
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC), Kamis 5 Januari 2023, mengumumkan bahwa wabah Ebola di Uganda telah terkendali dan dapat dinyatakan berakhir dalam beberapa hari mendatang.
Otoritas Kesehatan Uganda mengumumkan penurunan kasus infeksi dan kematian akibat wabah Ebola. Data terbaru menunjukkan jumlah infeksi mencapai 142 kasus kasus serta kasus kematian akibat wabah Ebola di Uganda mencapai 56 kasus.
“Sudah 39 hari sejak kasus terakhir terkonfirmasi,” kata Ahmed Ogwell Ouma, pejabat kepala CDC Afrika, Kamis.
“Jika tidak ada kasus baru hingga 10 Januari, wabah akan berakhir,” sambungnya sebagaimana dilansir Anadolu.
Pengakhiran wabah ini mengacu pada pedoman badan kesehatan dunia, WHO, yang mengatakan suatu negara bebas wabah Ebola jika tidak ada infeksi yang terjadi selama 42 hari berturut-turut. Ouma menambahkan bahwa Uganda juga sedang melakukan uji coba vaksin Ebola.
Menteri Kesehatan Uganda mengatakan tidak ada lagi kasus Ebola aktif di negaranya. Presiden Uganda Yoweri Museveni telah mencabut pembatasan terkait wabah Ebola bulan lalu. Ia pun mengapresiasi respons masyarakat Uganda yang mematuhi himbauan pemerintah tentang penanganan serta pengendalian kasus Ebola di wilayahnya.
2. WHO Kritik Kriteria Kematian Covid-19 versi Cina
Badan kesehatan dunia, WHO, Rabu 4 Januari 2023, mengkritik definisi kematian Covid-19 yang digunakan oleh Cina. WHO memperingatkan bahwa statistik resmi itu tidak menunjukkan dampak sebenarnya dari wabah tersebut.
Peningkatan kasus Covid-19 di Cina memunculkan kekhawatiran bagi sejumlah pihak. Pasalnya, sejak pemerintah Cina mencabut kebijakan ‘zero-covid’ yang berlangsung sejak pandemi bermula pada akhir 2019, kini, negeri Tirai Bambu itu melaporkan peningkatan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit serta krematorium.
“Kami masih belum memiliki data yang lengkap,” kata Direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan, sebagaimana dilansir Channel News Asia dari AFP.
“Kami percaya bahwa angka yang diterbtikan dari Cina kurang mewakili dampak sebenarnya dari penyakit tersebut dalam hal penerimaan rumah sakit, penerimaan ICU dan khususnya dalam hal kematian,” sambungnya.
Sejak kasus Covid-19 kembali merebak pada Desember 2022, Cina ‘hanya’ mencatatkan 22 kematian Covid-19 saja. Rendahnya angka kematian tersebut terjadi setelah pemerintah mempersempit kriteria kematian Covid-19. Artinya, statistik Beijing tentang gelombang yang belum pernah terjadi sebelumnya itu tidak mencerminkan kenyataan di lapangan.
“Itu definisi yang sempit,” kata Ryan.
Sementara itu, pimpinan teknis Covid-19 untuk WHO, Maria Van Kerkhove, menduga kemunculan varian baru di balik peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara di luar Cina. Varian tersebut bernama Omicron XBB 1.5.
Meski demikian, belum ada indikasi bahwa varian XBB 1.5 menyebabkan gejala penyakit yang lebih parah dari pada varian Covid-19 lainya. Lonjakan kasus XBB 1.5, kata van Kherkove, menunjukkan betapat pentingnya pengawasan Covid-19 di seluruh dunia.
“Ada lebih dari 13 juta kasus Covid-19 yang dilaporkan ke WHO sepanjang bulan lalu,” kata van Kerkhove.
“Kami tahu (angka) itu terlalu rendah karena pengawasan telah menurun,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan angka kematian Covid-19 juga meningkat hingga 15 persen sepanjang Desember ketimbang bulan sebelumnya.
“Setiap pekan, sekitar 10.000 orang meninggal karena Covid-19 yang kami ketahui. Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi,” tutup Tedros.
3. Belanda-Portugal Wajibkan Tes Covid-19 Pelancong asal Cina
Pemerintah Belanda bersama Portugal, Jumat 6 Januari 2023, memutuskan untuk mewajibkan penumpang udara yang datang dari Cina untuk menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 sebelum masuk ke wilayahnya.
Belanda dan Portugal bergabung dengan negara-negara Uni Eropa lain seperti Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol yang mengumumkan persyaratan tes negatif Covid-19 bagi mereka yang datang dari Cina. Selain Uni Eropa, negara-negara non-Eropa seperti Amerika Serikat dan Jepang juga memberlakukan kebijakan serupa.
Kementerian Kesehatan Belanda menjelaskan bahwa kebijakan ini akan berlaku mulai Selasa 10 Januari 2023 mendatang. Pemberlakukan ini sejalan dengan rekomendasi Uni Eropa.
“Saya pikir penting bagi kami untuk membawa pembatasan perjalanan sebagai tindakan pencegahan Covid-19 di Eropa,” ungkap Menteri Kesehatan Belanda, Ernst Kuipers, sebagaimana dilansir AFP.
Sejauh ini, Bandara internasional Schiphol di Amsterdam Belanda menjadi salah satu bendara terbesar di Eropa yang menjadi sambungan penerbangan antar benua.
Pada hari yang sama, Pemerintah Portugal juga mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan penumpang asal Cina untuk menunjukkan hasil tes Covid-19 sebelum masuk ke wilayahnya. Berbeda dengan Belanda, Portugal menerapkan kebijakan tersebut mulai Sabtu 7 Januari 2023.
Kedua negara, lapor AFP, juga mewajibkan para penumpang di setiap penerbangan untuk menggunakan masker sebagai langkah pencegahan.
Pada Rabu 4 Januari 2023, pakar kesehatan Uni Eropa mendorong negara-negara anggotanya untuk memberlakukan tes Covid-19 bagi para penumpang yang datang dari Cina serta memberlakukan tes acak di terminal kedatangan.
4. Thailand Izinkan Pelancong Cina
Berbeda dengan kebanyakan negara, Pemerintah Thailand, Kamis 5 Januari 2023, tidak mengharuskan pelancong asal Cina untuk melakukan tes Covid-19 sebelum masuk ke negaranya. Thailand berharap kebijakan ini mampu memulihkan sektor pariwisata pasca-Covid-19.
Sebagai informasi, Cina mengalami lonjakan kasus Covid-19. Unit pelayanan kesehaatan seperti rumah sakit hingga krematorium mulai kebanjiran pasien imbas dari pencabutan kebijakan ‘zero-covid’ oleh pemerintah.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Perancis memberlakukan aturan baru yang mewajibkan para pelancong asal Cina untuk menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif sebelum masuk ke negara mereka.
“Thailand tidak mewajibkan hasil tes Covid-19 bagi wisatawan dari negara manapun,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnavirakul, sebagaimana dilansir Channel News Asia.
Cina merupakan tuis asing terbesar yang masuk ke Thailand sebelum pandemi dengan hampi 11 juta kedatangan pada tahun 2019.
Sektor pariwisata Thailand menyumbang hampir 20 persen pendapatan nasional sebelum pandemi. Pembatasan yang ketat saat krisis kesehatan memuncak telah berdampak buruk bagi sektor pariwisata tak terkecuali hotel, restoran hingga operator tur secara nasional.
“Ini adalah kesempatan untuk memulihkan situasi ekonomi kita dan pulih dari kerugian yang kita derita selama hampir tiga tahun,” sambung Autin.
Pada bulan Desember, Thailand mencatat 10 juta pengunjung internasionalnya pada tahun 2022. Angka ini meningkat drastis ketimbang kedatangan 430.000 pengunjung pada tahun 2021. Meski demikian, angka tersebut masih jauh dari angka pengunjung internasional yang masuk ke negara Gajah Putih pada tahun 2019 dengan 40 juta kedatangan.
Pada tahun 2023, pejabat Thailand memperkirakan ada 20 juta kedatangan pengunjung internasional. Dengan masuknya wisatawan asal Cina, Thailand memprediksi angka kunjungan hingga 25 juta pengunjung internasional.