Empat Dosa Alfredo di Persebaya, Nomor Tiga yang Paling 'Ngawur'
Pelatih Persebaya, Angel Alfredo Vera memiliki catatan yang kurang baik selama di Liga 1. Hingga pekan ke-18 tim Bajol Ijo tak beranjak dari papan bawah, yakni masih terdiam di posisi 15 klasemen sementara.
Meski memiliki jasa penting di Persebaya, dengan membawa tim ini promosi ke Liga 1 dan sekaligus jadi kampiun Liga 2, namun pelatih asal Argentina ini masih belum sukses menangani tim Liga 1.
Apalagi selama kompetisi berlangsung banyak 'dosa' yang dilakukan oleh Alfredo. Terlebih kekalahan di tiga laga terakhir sekaligus.
Hal ini pun sering membuat suporter gigit jari dan sesekali geram dengan keputusan Alfredo yang sering mengganti pemain, bak kelinci percobaan.
Tak hanya itu saja, Alfredo yang sebagai pelatih juga sering memainkan pemain yang tidak dalam posisinya. Hal itu tentu membuat kompososi permainan Persebaya pincang.
Berikut empat 'Dosa' Alfredo Vera di Persebaya:
1. Hanya percaya dengan satu kiper
Alfredo mungkin sering bilang jika semua pemain Persebaya memiliki kemampuan yang sama sehingga dirinya kerap mengotak-atik pemainnya di setiap pertandingan.
Namun jika dilihat hal itu sama sekali tak benar. Sebab selama Liga 1, Alfredo hanya lebih percaya dengan Miswar Saputra, kiper yang kerap blunder.
Jika melihat itu, tentu sebagai pelatih, Alfredo harus merotasi Miswar karena kerap bermain tak benar sebagai sweeper keeper.
Sementara di sisi pelapis Miswar ada Alfonsius Kelvan, Dimas Galih, serta Reki Rahayu.
"Harusnya Miswar itu dirotasi, kenapa selalu dia yang diberi kesempatan padahal mainnya buruk. Harusnya melihat itu Alfonsius Kelvan yang bisa main," ujar salah satu Bonek Harizal Ichwal.
2. Alfredo tak punya pemain inti
Melihat dari setiap pertandingan Persebaya, hampir keseluruhan pemain yang diturunkan selalu berbeda. Hal ini tentu membuat Bajol Ijo tak mempunyai pemain inti.
Mungkin maksud dari Alfredo sendiri melakukan rotasi di setiap pertandingan supaya strategi Persebaya tak gampang dibaca oleh calon lawannya. Namun nyatanya kalau tidak kalah ya seri.
Hal ini pun kerap menjadi perbincangan Bonek di media sosial. Mereka mengatakan tak ada skuad inti di Persebaya. Semua pemain sama saja.
Harusnya jika berhasil meraih hasil kemenangan di laga sebelumnya, Alfredo mempertahankan formasi mereka. Namun malah diubah-ubah seperti tim yang jadi kelinci percobaan.
3. Alfredo sering tempatkan pemain tak pada posisinya
Poin ini mungkin bisa dibilang paling 'ngawur' sebab, pelatih yang sukses membawa Persebaya juara Liga 2 itu sering menempatkan pemain tak pada posisinya.
Hal ini tentu membuat suporter bertanya, pertimbangan apa yang dilakukan Alfredo sehingga menempatkan pemain tak pada posisinya?
Mulai dari posisi Fandri Imbiri yang posisi asal sebagai center bek, malah dimainkan di wingbek. Keputusan itupun membuat Persebaya meraih hasil imbang 3-3 saat menghadapi Bhayangkara.
Tak hanya itu saja, Izaac Wanggai pun kerap sekali dimainkan sebagai center bek, padahal posisi aslinya adalah gelandang bertahan. Percobaan itu membuat Persebaya menelan kekalahan 3-4 dari Persib Bandung.
Parahnya lagi, posisi Oktavianus Fernando sebagai winger malah diplot menjadi wingbek saat hadapi PSIS Semarang yang membuat Persebaya harus telan kekalahan 0-1, sekaligus diwarnai dengan kartu merah dari Ovan (sapaan akrab Oktavianus Fernando).
4. Alfredo pecat tiga pemain tanpa alasan
Persebaya Surabaya kemarin baru saja memecat Arthur Irawan dan Sidik Saimima, serta sebelum itu, Bajol Ijo juga lebih dulu mencoret Reki Rahayu.
Keputusan pemecatan Saimima, Arthur dan Reki pun tak berdasar. Pelatih asal Argentina itu hanya mengatakan jika pencoretan tiga nama tersebut hanya sesuai kebutuhan tim dan supaya dapat mendapat jam terbang di klub lain.
"Keluarnya pemain adalah kebutuhan tim. Mereka pemain hebat, tapi keputusan ini diambil supaya pemain bisa dapat jam bermain lebih di klub barunya," kata Alfredo.
Padahal, performa Arthur tak begitu buruk. Apalagi pemain tersebut juga pernah membela klub Eropa, Espanyol B. Namun pemain 25 tahun itu tak pernah diberi kesempatan oleh Alfredo untuk bermain. Malah pelatih ini lebih memilih Ruben Sanadi bekas anak didiknya saat di Persipura.
Sementara itu, melihat performa Sidik Saimima juga tak terlalu jelek. Pemain itu juga memiliki jasa penting di Persebaya. Karena mampu mengantarkan Bajol Ijo promosi ke Liga 1.
Tapi keputusan pemecatan Saimima pun diambil akibat Persebaya telah mendatangkan Raphael Maitimo yang mewarnai lini depan. (hrs/wit)