Empat Arti Membangun Masa Depan, Al-Quran Kitab Kehidupan
Memaknai momentum Peringatan Nuzulul Quran merupakan kesempatan untuk merenung dan mengingatkan diri kita. Apakah kita sudah lebih banyak menggunakan Al-Quran sebagai pedoman hidup ?
Sudah berapa kali kita menyebut ayat-ayat Al-Quran ketika berhadapan dengan permasalah hidup ? Sudah berapa kali kita menggunakan Al-Quran sebagai acuan, panduan, dan haluan ketika datang kesulitan-kesulitan hidup ?
"Sudah berapa ayat-ayat pokok, misalnya tentang tata cara bergaul, berbisnis, dan beribadah yang kita selalu ingat ? Sudah berapa kali kita mengganti atau membeli Al-Quran yang baru buat rumah kita ? Sudahkah kita mengingatkan keluarga membaca Al-Quran dalam hari-hari kita di rumah?
Pernahkan kita menggunakan alat komunikasi atau telpon seluler kepunyaan kita untuk mengingatkan anak, isteri, atau suami di rumah agar menyempatkan diri membaca Al-Quran ?
Sederet pertanyaan itu, disampaikan Prof Dr H Mustari Mustafa MPd, Pengurus MUI Sulsel, terkait peringatan Nuzulul Quran.
Jawaban atas Pertanyaan
"Mari kita mencoba menjawab sejumlah petanyaan ini," tuturnya. Berikut penjelasan Prof Mustari Mustafa, saat ceramah Peringatan Nuzulul Quran Pemkab Bantaeng di Masjid Agung Syekh Abd Gani Bantaeng, Senin 18 April 2022.
Jawaban kita merupakan statistik sejauh mana hubungan dan kedekatan kita dengan Al-Quran. Al-Quran adalah kitab penting, karena itu kita berada dan melakukan peringatan NUZULUL QURAN INI? Tapi untuk apa kita lakukan ini, adalah hal yang lebih penting.
Kita cek di dalam Al-Quran, betapa Allah ta’ala sendiri sangat concern dengan isi kitab ini. Mari kita cek misalnya di banyak awal surat, Allah menjelaskan hal penting mengenai kitab Al-Quran.
Dari 114 surah dalam Al-Quran, terdapat 29 ayat yang bermakna sama, mengenai pentingnya Al-Quran untuk dipedomani, bahkan ada yang secara redaksional sama atau berulang. Di awal surat Al Baqarah Allah swt menerangkan :
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ
Dia menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil (ali Imran 3).
كِتٰبٌ اُنْزِلَ اِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِيْ صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنْذِرَ بِهٖ وَذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
(Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman (Al A’raf, 2).
Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh hikmah (Yunus, 1)
الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اُحْكِمَتْ اٰيٰتُهٗ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍۙ
Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti (Hud, 1)
الۤرٰ ۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۗ
Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (Yusuf, 1) ini beberapa kali.
Ada yang di akhiri dengan kata “hakiim” (penuh hikmah).
الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ
Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji (Ibrahim, 1).
اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕ
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok (Al Kahfi, 1)
مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ
Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah (Thaha, 2)
Bahkan Allah beberapa kali bersumpah demi Al-Quran, seperti di surat Yaasin…
Demi Al-Quran yang penuh HIKMAH. Di surat yang lain Allah bersumpah demi Al-Quran yang penuh peringatan (Zikr, di surat As Sad, 1)
Dalam surat Az Zumar dan Al Ghafir, redaksinya:
تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ
Kitab (Al-Qur’an) ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahabijaksana. Kalau di Al Ghafir, redaksinya diturunkan oleh Allah (Al Ajijil Alim=Maha Perkasa dan Maha Mengetahui)..Di surat berikutnya redaksinya, (quran) diturunkan dari (Ar Rahmannirrahiim = Yang Maha Pengasih lagi Penyanyang).
Empat Arti Al-Quran dalam Kehidupan
Apa artinya bagi kita :
1. Al-Quran adalah kitab yang harus dipedomani
2. Sebagai kitab yang langsung dari Tuhan, maka tentu tidak ada kitab tandingan yang sama dengannya.
3. Bobot dan kualitas kitab ini sangat tinggi karena kitab ini selain dipandu oleh Allah didalam proses disampaikannya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga Allah sendiri menjaganya hingga akhir zaman, kemudian bahwa alquran ini tidak turun diruangan yang hampa, melainkan dalam realitas kehidupan manusia yang nyata.
4. Manusia akan maju jika berpegang teguh atas kitab ini.
Demikian uraian dari ceramah Peringatan Nuzulul Quran Pemkab Bantaeng di Masjid Agung Syekh Abd Gani Bantaeng, Senin 18 April 2022.