Empat Agenda, Menlu Ajak Indonesianis Sukses Visi Indonesia 2045
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak para Indonesianis, untuk turut menyukseskan tercapainya Visi Indonesia 2045. Tema Kongres Indonesianis Sedunia 2021 adalah “Indonesia's Post Covid Recovery: Grow Stronger and More Resilient”.
Setidaknya terdapat empat hal yang menjadi dasar, agar tercapai berbagai tujuan dalam Visi Indonesia 2045 yang disampaikan pada Kongres Indonesianis Sedunia, Rabu 1 Desember 2021.
Pertama, Ketahanan Kesehatan
Menlu RI mengatakan. Pertama berkaitan dengan meningkatkan ketangguhan dan ketahanan kesehatan, terutama merujuk pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak akhir 2019.
“Begitu ketahanan kesehatan kita runtuh, ekonomi global goyah. Oleh karena itu, keamanan dan ketahanan kesehatan yang kuat akan menjadi dasar untuk pemulihan ekonomi lebih lanjut dan mempertahankan kemakmuran. Kapasitas industri kesehatan harus ditingkatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi,” ungkap Menlu RI ketika membuka Kongres Indonesianis secara daring, Rabu.
Retno Marsudi memastikan penguatan sektor kesehatan juga menjadi salah satu agenda utama Presidensi G20 Indonesia.
“Penelitian dan pengembangan akan memainkan peran penting dalam hal ini. Indonesia akan mengambil agenda ini untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, sebagai salah satu agenda utama selama kepresidenan G20 kami,” imbuhnya.
Kedua, Ekonomi Hijau-Berkelanjutan
Ekonomi hijau dan berkelanjutan menjadi agenda kedua, dalam upaya mencapai Visi Indonesia 2045.
“Pandemi telah memberi kita kesempatan untuk bangkit kembali untuk pulih lebih kuat. Oleh karena itu, ekonomi hijau dan berkelanjutan adalah masa depan ekonomi kita. Namun, harus dilakukan secara seimbang dengan aspek sosial dan ekonomi pembangunan yang dibutuhkan untuk mencapai SDGs,” papar Retno Marsudi.
“Hal itu harus inklusif dan berpusat pada masyarakat, mempromosikan kesejahteraan pada komunitas akar rumput. Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta konservasi sumber daya hutan dan laut juga harus terus menyediakan ruang bagi negara berkembang untuk membangun perekonomiannya,” terangnya.
Ketiga, Transisi Energi terkait Ekonomi Hijau
Dikatakan Menlu Retno, agenda ketiga adalah transisi energi akan berkaitan erat dengan ekonomi hijau dan berkelanjutan, terutama mewujudkan komitmen Indonesia mencapai tujuan nol emisi.
“Proyek prioritas telah ditetapkan mulai dari membangun tenaga surya tanaman, pasar karbon, mengembangkan kawasan industri hijau untuk rantai pasokan baterai serta industri kendaraan listrik. Namun, transisi ke energi baru dan terbarukan cukup mahal dan membutuhkan keahlian terlebih dahulu,” ujar Menlu RI.
Keempat, Transisi Digital
Transisi digital menjadi agenda keempat dalam upaya mencapai Visi Indonesia 2045
“Ekonomi digital akan menjadi motor untuk mencapai visi 2045. Menjadi salah satu yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara, digital ekonomi kami menggabungkan lebih dari 2.300 perusahaan rintisan terbesar kelima di dunia. Juga dengan 10 unicorn dan 1 decacorn,” jelas Retno Marsudi.
Pada kesempatan itu, Menlu RI menyatakan, untuk meraih berbagai tujuan tersebut, Indonesia memerlukan adanya kolaborasi termasuk bersama para Indonesianis.
“Semua tujuan itu tentu bukan tugas yang mudah. Tidak ada cara lain kolaborasi, inovasi adalah kuncinya. Pandangan, pemikiran, dan perspektif Anda ke depan akan menjadi bermakna untuk menjawab tantangan global tersebut dan membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunannya. Kongres kita telah menjadi titik temu bagi para Indonesianis yang datang dari berbagai latar belakang dengan minat dan kasih sayang khusus menuju Indonesia,” pungkasnya.