Emosi Saat Mengasuh, Dua ART di Cengkareng Aniaya Anak Majikan
Dua orang perempuan tampak duduk bersantai di sebuah kursi taman. Di kursi yang terbuat dari kayu tersebut mereka terlihat ditemani seorang balita dan anak perempuan.
Satu perempuan tersebut mulanya duduk berhadapan dengan balita yang asyik memainkan ponsel di kereta dorongnya. Tak lama, perempuan berkerudung hitam tersebut menyuapi balita itu dengan penuh amarah. Dia seperti mencubit pipi balita itu.
Dia bahkan menjejali makan sampai balita tersebut menangis. Sementara, perempuan lainnya tampak mencubit balita perempuan yang menangis itu. Mengetahui tangisan balita itu, perempuan berkerudung hitam tadi mendorong kereta balita itu ke belakang.
Beberapa saat kemudian, dia mengangkat paksa balita berbaju putih itu untuk berdiri. Mereka lantas pergi meninggalkan tempat tersebut dengan berjalan kaki. Aksi mereka terekam kamera dan viral di media sosial. Salah satunya setelah diunggah ulang akun @jurnalis169. Terdengar suara perempuan yang diduga sebagai perekam menyertai. Dia berkata, “Aduh aduh aduh”.
Dari informasi yang ditulis pemilik akun, diketahui dua perempuan tersebut diduga adalah Asisten Rumah Tangga (ART). Lokasi kejadian tersebut di kompleks perumahan elite Kawasan Cengkareng, Jawa Barat. Namun, tidak diketahui kapan kejadian tersebut berlangsung. Sementara, sejak diunggah video tersebut mendapat 367 like dan puluhan komentar. Tanggapan warganet pun beragam.
Ada yang menanggapi dengan menyayangkan aksi tersebut. Salah satunya akun @ranixxx. Dia menulis, “Butuh duit tapi nyiksa anak orang”.
Senada dengan akun di atas, pengguna internet lainnya menyatakan hal serupa. “Aduh, mending ku lempar dia ke sungai, sedih,” sahut @cakxxx.
Terakhir, netizen mengingatkan agar para orang tua berhati-hati. "ART sekarang ngeri, wajib punya CCTV pokoknya. Harus berhati-hati, mending di test psikologinya dulu sebelum menerima," celetuk @wildaxxx.
Memar Di Wajah
Melansir berbagai sumber, dua anak yang diasuh ART tersebut berusia 3 dan 1.5 tahun. Kendati ibu korban menemukan ada bagian yang memerah di wajah anaknya, dia tidak curiga anaknya telah dianiaya. Pasalnya, kedua ART-nya tak pernah menunjukkan gelagat mencurigakan.
Bahkan, di hadapannya, kedua ART-nya tidak pernah sekali pun membentak anaknya. Ibu korban yang berinisial VE pun sering menasihati ART-nya. VE meminta keduanya sabar dalam mengurus anaknya yang masih belia.
Sementara, VE mengetahui anaknya menjadi korban penganiayaan ART dari CCTV tetangganya. Mengetahui hal tersebut VE lantas melaporkan ART-nya ke pihak berwenang.
Menyiksa Berulang Kali
Dari bukti video yang viral, salah satu ART berinisial RN berhasil diamankan petugas. Perempuan berusia 19 tahun itu mengaku telah berulang kali menyiksa anak majikannya itu. Yaitu sebanyak tiga kali.
Polisi menyebut motif pelaku melakukan penganiayaan karena emosi saat mengasuh anak dan balita majikannya. Di sisi lain, saat ini, pihak Polsek Cengkareng tengah memburu ART lainnya yang berhasil kabur ke Lampung.
Bukan Kejadian Pertama
Pada Maret 2020 silam, di Jelambar Jakarta Barat, orang tua korban bernama Tjeuw Yannie melaporkan kasus penganiayaan anaknya. Pelaku penganiayaan adalah ART-nya sendiri. Korban yang berusia 7 tahun diikat kedua kaki dan tangannya dengan menggunakan tali. Tak hanya itu, wajah korban juga ditutup paksa menggunakan sebuah kertas wallpaper.
Pada Mei 2021 lalu seorang baby sitter melakukan penganiayaan dengan cara menjambak, mencakar dan mencekik bayi majikannya. Yang lebih miris, dia sempat membanting bayi sang majikan di kasur. Akibatnya, dagu si bayi mengalami luka sobek lantaran dicakar oleh pelaku. Selain itu ditemukan sejumlah bekas cakaran di beberapa bagian tubuh lainnya.
Advertisement