Embun Beku di Bromo Muncul Lebih Awal, Pakar: Waspada Gagal Panen
Kawasan Bromo mengawali fenomena embun beku atau frost yang menutup sebagian besar lautan pasirnya. Meski menjadi pemandangan eksotis bagi wisatawan, pakar mengingatkan risiko gagal panen pada petani setempat akibat embun beku berkepanjangan.
Muncul Lebih Awal
Peneliti dan Klimatolog Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menyebut fenomena embun beku di kawasan Bromo, Jawa Timur, muncul lebih awal.
"Embun beku di Bromo di akhir Mei menunjukkan lebih cepat terjadi dibanding biasanya. Yaitu pada Juli dan Agustus," kata Erma di media sosialnya, dilihat Minggu, 4 Juni 2023.
Ia menjelaskan, embun beku muncul lebih awal sebab terjadi El Nino lemah yang mampu memperkuat angin Monsun Australia.
"Sehingga angin dingin dan kering mengalir menuju wilayah Indonesia. Dan saat ini kondisinya muncul di wilayah tenggara. Jatim merupakan wilayah yang paling kering, di antara wilayah lain di Indonesia," imbuhnya.
Embun Beku Meluas
Sehingga, potensi embun beku menurutnya, akan meluas hingga ke pegunungan lain di Jawa. "Seiring dengan meluasnya musim kemarau dan atmosfer kering di wilayah Indonesia bagian selatan lainnya (Jateng-Jabar)," lanjutnya.
Sehingga, ia juga memperingatkan kemungkinan embun beku yang berlangsung panjang. Dampaknya, salah satunya akan mengancam stok pangan warga setempat.
Sebab, embun beku yang terjadi di Juli 2022, di kawasan Lani Jaya, Papua, menyebabkan timbulnya bencana kelaparan. Sebab ratusan hektare tanaman umbi-umbian gagal panen, rusak akibat embun beku. "Wilayah Lani Jaya yang terisolasi mengalami kekurangan pangan," katanya.
Mitigasi Embun Beku
Sehingga, menurutnya dibutuhkan upaya mitigasi embun beku, untuk menjaga stok pangan.
Salah satu upayanya, menurutnya adalah dengan mengganti jenis komoditas pangan yang lebih tahan dengan kondisi dingin dan embun beku. "Tanaman (berdaun tebal), lebih resisten dengan embun beku," imbuhnya.
Embun Beku di Bromo
Fenomena embun beku dilaporkan terjadi di kawasan Bromo. Embun yang juga disebut frost itu, berupa lapisan es tipis yang menyelimuti lautan pasir Bromo, akibat suhu yang sangat dingin pada malam hingga dini hari.
Banyak wisatawan tertarik berkunjung sebab ingin melihat fenomena frost dan sensasi dingin di musim kemarau di Bromo.
Tak hanya sektor wisata, kawasan Bromo, Tengger, Semeru dihuni warga yang sebagian besar bercocok tanam. Terlihat hamparan kebun berisi tanaman kentang dan yang lain, berjajar memenuhi lereng bukit di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru.