Emas Terakhir Natalie Chriselda Tanasa Untuk Mendiang Ayah
Atlet Wushu Jawa Timur dari nomor taolu (seni), Natalie Chriselda Tanasa, menutup keikutsertaannya di Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan sangat indah. Di PON XX 2021 Papua, Natalie Chriselda Tanasa berhasil meraih satu emas di nomor Duilien Putri dan satu perunggu di nomor chang quan putri.
Natalie Chriselda Tanasa sudah berniat untuk pensiun dari ajang multievent nasional empat tahunan itu karena cedera lutut yang memaksanya harus tiga kali masuk ke ruang operasi.
Selain itu, paling membanggakan lagi emas di PON kali ini persembahan terakhir Natalie Chriselda Tanasa untuk mendiang sang ayah, Yongki Tanasa. Ayahnya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Juli lalu.
"Iya emas ini persembahan untuk papa karena selama ini papa selalu nemanin ketika saya mengikuti pertandingan," ungkap Natalie Chriselda Tanasa dengan tangis air mata.
Natalie Chriselda Tanasa mengaku, sangat terpuruk ketika mendengar kabar sang ayah meninggal dunia. Pada waktu itu ia harus mengikuti program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) New Normal karena situasi Covid-19 di Surabaya yang sangat tinggi.
Di sisi lain, saat sang ayah mengalami kritis saat menjalani isolasi mandiri karena sulitnya mencari bed perawatan. Namun, akhirnya mendapat ruang ICU karena terlambat nyawa sang ayah tak tertolong.
"Sehari sebelum papa meninggal, saya ijin ke pelatih untuk pulang bertemu papa saya untuk terakhir kali. Saat itu saya juga yang mengantarkan papa hingga ke ruang ICU. Besoknya papa dinyatakan meninggal dunia," kata Natalie Chriselda Tanasa.
Kabar itu benar-benar menjadi pukulan terberat wanita berusia 28 tahun tersebut. Sebab, selama ini sang ayah selalu mendampinginya ketika ada pertandingan. Terakhir, sang ayah masih menemani ketika Natalie Chriselda Tanasa menjalani Pra-PON.
Natalie Chriselda Tanasa mengaku sangat drop beberapa waktu karena masih tidak menyangka sang ayah tidak bisa mendampinginya di PON Papua. Namun, ia tak ingin terus menerus terpuruk dan kembali bangkit untuk bisa mempersembahkan emas untuk sang ayah.
"Biar bangkit, sebelum terbang ke Papua saya sempatkan berkunjung ke makam papa saya. Terus minta restu ke papa. Saya juga paham karakter papa yang tidak suka melihat saya berlatih dengan cara seperti itu. Artinya terus bersedih hingga tidak konsentrasi dalam berlatih. Bahkan, saat di ruang ICU, papa juga sempat saya ajak untuk ke Papua. Papa harus ikut ke Papua saya bilang gitu. Dia bisa isyaratkan jempol ke saya karena kan papa tidak bisa ngomong kan terakhir itu karena ada alat oksigen," ujarnya.
Untuk lebih menguatkan hatinya, Natalie Chriselda Tanasa pun selalu melakukan self talk akan memberikan yang terbaik untuk papa.