Emas Pertama Atletik Disumbangkan Agus Prayogo
Agus Prayogo berhasil menyumbangkan emas pertama dari cabor atletik di SEA Games 2019. Medali emas itu ia dapatkan setelah memenangi nomor marathon, Jumat 6 Desember 2019.
Torehan tersebut diharapkan menginspirasi rekan-rekannya yang turun di nomor lain. Maklum, butuh stimulan bagi para atlet atletik Indonesia untuk meraih prestasi terbaik di ajang multievent seperti ini.
Total sebayak 35 atlet putra dan putri diturunkan pada 23 nomor di SEA Games 2019. Manajer tim atletik Mustara Musa mematok target lima medali emas agar minimal menyamai perolehan dua tahun lalu di Kuala Lumpur. Meski ia juga berharap bisa melebihi capaian dua tahun lalu itu.
Kelima emas itu diharapkan datang dari Agus Prayogo (10 ribu meter), Atjong Tio Purwanto (3 ribu meter halang rintang), Hendro Yap (20 km jalan cepat), Eki Febri Ekawati (tolak peluru putri), dan Triyaningsih (10 ribu meter).
Jika target tersebut terpenuhi, capaian atletik di SEA Games kali ini akan melampaui target. Sebab, Agus sudah mengamankan satu emas dari nomor marathon. Maklum sebelumnya, meski diprediksi bisa diraih, kekuatan atlet dari negara lain relatif merata.
Bagi tim Atletik, SEA Games tahun ini sebetulnya lebih menjanjikan. Sebab mereka memiliki atlet junior yang sudah memiliki prestasi yang cukup bagus. Sebut saja Emilia Nova (lari gawang 100 meter), Sapwaturahman (lompat jauh), serta tim estafet putra Eko Rimbawan dkk. Mereka sebelumnya sukses meraih perak di Asian Games 2018.
Namun Mustara juga tak ingin gegabah, sebab di lapangan banyak faktor yang berpengaruh.
"Di SEA Games 2017 ada beberapa atlet yang tidak dapat emas. Seperti Emilia Nova dan Sapwa. Tapi yang dapat Eki, Hendro, Agus, Atjong, dan Triyaningsih. Jadi kekuatan kita, kekuatan senior ditopang juniornya," kata Mustara kepada detikSport, di perkampungan atlet, Jumat 6 Desember 2019.
"Tapi saya tak mau gegabah menargetkan besar. Sebab di lapangan banyak faktor yang mempengaruhi. Seperti Odekta Naibaho. Dia pelari baru yang hebat di single event. Tapi ketika multievent, situasi beda. Ada atmosfer kompetisi yang beda. Dia bisa pelonga-pelongo," dia menjelaskan.
Di SEA Games 2019, Odekta tidak bisa menyelesaikan lomba. Kala itu ia terjatuh di 600 meter menjelang finis.
"Kita bersyukur sudah dapat emas di nomor marathon. Sebab sejak awal marathon, 10 ribu meter, dan 5 ribu meter, sempat tidak dipertandingkan. Karena tidak ada rute dan tuan rumah tidak ada andalannya. Kemudian semua peserta protes dan akhirnya bisa dilanjutkan, meski dengan jadwal yang tidak ideal karena tidak ada jeda istirahatnya antara maraton dengan 10 ribu meter," katanya.
Agus akan kembali diandalkan untuk nomor 10 ribu meter usai juara di marathon. Tapi ia tak akan dipaksakan untuk kembali meraih emas.
"Sekarang memaksa Agus di 10 ribu setelah fight di maraton, itu bunuh diri. Jadi sekarang jaga kondisi sekaligus recovery. Ya, Agus lah yang paling tahu dengan kondisinya," dia menambahkan.
Sumber: Detiksport
Advertisement