Nasib Anaknya Tak Jelas, Emak-Emak Protes Pemkot di Karanggayam
Orang tua para pemain klub internal Persebaya yang mengikuti kompetisi di Mess Karanggayam mempertanyakan kelanjutan nasib anaknya. Mereka pun menggelar aksi protes yang ditujukan ke Pemerintah Kota Surabaya di depan Wisma Eri Irianto di Karanggayam, Senin 24 Juni 2019 siang.
Mereka memprotes upaya Pemkot yang menyegel lapangan Karanggayam. Para orang tua pemain bisa menilai upaya Pemkot ini menghambat prestasi anak mereka karena tidak bisa bermain di kompetisi internal.
Mereka menyayangkan cara Pemkot tersebut. Sebab, banyak bibit pemain sepak bola usia muda yang tidak memiliki tempat untuk menyalurkan bakatnya.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, ada sekitar 20 emak-emak berkumpul di Mess Karanggayam. Mereka mempertanyakan nasib anak mereka yang tidak bisa bertanding.
Salah satu perwakilan orang tua peman internal Persebaya, Choiriyah mengaku kecewa atas kejadian ini. Sebab ia menilai dengan penggembokan ini, Pemkot Surabaya mematikan prestasi anak-anak Surabaya, khususnya yang memiliki bakat bermain sepak bola.
"Tentu kecewa, mau sampai kapan seperti ini. Tolong dengan hormat Bu Risma (Walikota Surabaya) buka kembali Lapangan Karanggayam," kata dia.
Ibu dari Akbar Firmansyah (pemain Persebaya U-18) ini menyayangkan kinerja Pemkot Surabaya, sebab penanganan masalah dengan cara seperti dirasa tidak benar.
"Saya harap pintu hati Bu Risma segera terbuka. Agar Lapangan Karanggayam juga segera terbuka juga. Kasian anak-anak yang sudah berprestasi harus berhenti gara-gara masalah ini," ujar dia.
Selain wali murid, pemain internal Persebaya U-14 juga menggelar aksi. Mereka membentangkan sepanduk bertuliskan kata-kata bentuk kekecewaan mereka terhadap Tri Rismaharini yang mempersulit mereka dan Persebaya di kotanya sendiri. (hrs)
Advertisement