Emak-emak Pengusaha Warung di Probolinggo Ini Terbantu Jargas PGN
Manfaat Jargas PGN di Kota Probolinggo tidak hanya dirasakan oleh rumah tangga saja, tapi juga pelaku UMKM seperti emak-emak pemilik warung makan khas Jawa Timur di Jalan Ikan Tengiri Nomor 20 Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Emak-emak tersebut yakni Elly Syamsuri. Setiap hari, ia bekerja membuka depot makan yang meladeni puluhan hingga ratusan pelanggan.
Menu makanannya bermacam-macam, mulai dari nasi pecel, nasi campur, nasi ayam panggang dan masih banyak lainnya. Harganya juga murah, mulai dari Rp10 ribu sudah dapat lauk ayam, tempe dan tahu.
Di balik senyumnya yang sumringah, Elly mengaku, dulu ia sering merasa lelah. Salah satunya, saat ia harus mengganti tabung gas saat habis.
"Saya ini kan masak, ya meladeni pembeli yang banyak dan terkadang merasa capek juga jikaharus angkat tabung gas. Walau hanya 3kg, tapi kita perempuan. Enaknya, suami yang lakukan, tapi dia kan juga kerja," ucap Elly.
Beruntung, perempuan berusia 50 tahun ini kemudian mengetahui rencana pemasangan Jargas PGN di rumahnya. Awalnya ia tidak mengerti, bahkan menilai jargas sama saja dengan tabung gas yang ia pakai sebelumnya.
"Awal ya, kesannya gitu, terus lihat video yang diputarkan sama petugas yang sosialiasasi. Saya masih berpiikir bahaya nggak ya? Tapi waktu itu program gratis, ya eman kalau gak dicoba," katanya.
Saat pemasangan, Elly begitu antusias. Beberapa kali, ia bercakap dengan petugas yang memasang Jargas PGN di rumahnya. Sesekali ia tanya, tentang cara pemakaian.
Kini, empat bulan sudah berlalu, Elly menyadari, bahwa Jargas PGN memang cocok buat emak-emak sepertinya.
"Enak tinggal nyalakan, matikan kran. Udah nggak ada lagi, masak di tengah-tengah, kompor mati atau gas bocor. Kalau tabung biasanya ada bau bocor-bocor gitu," ujarnya.
Selain praktis, Elly mengakui bahwa Jargas PGN sangat irit. Bila menggunakan tabung gas, ia sebulan menghabiskan tabung 3kg sebanyak 9-10 tabung.
"Kalau ini, dua bulan awal saya habis Rp100 ribuan, sekarang memang ada kenaikan jadi Rp125 ribu, tapi memang ada banyak pesanan akhir-akhir ini. Maklum, sekarang bulan orang punya hajat, jadi ya ngebul terus. Ini tadi saja warung tutup karena pesenan nikahan 1.000 pack makanan," ucapnya.
Soal omzet, Elly tidak bisa menghitung secara detail. Namun berkat Jargas PGN, ia tidak rempong untuk memasak dan berjualan sehari-hari.
Advertisement