Elpiji Langka, Toko Madura di Malang Susah Payah Cari Stok
Sejumlah toko kelontong Madura di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kesulitan mendapatkan stok elpiji tabung 3 kg. Toko yang memiliki ciri khas buka 24 jam itu biasanya menyediakan segala macam jenis kebutuhan.
Barang-barang yang dijual antara lain elpiji tabung 3 kg, bensin eceran hingga sembako dan lainnya. Pemilik toko madura di Dau, Abdul Kholik mengatakan, sebelum permintaan elpiji naik ia menjual sekitar 18 tabung.
“Kalau pas lagi lancar-lancarnya saya jual sebanyak 18 tabung. Langsung dikirim sama agennya ke sini kalau habis,” ujarnya, Rabu 2 Agustus 2023.
Namun saat ini, Abdul sudah tidak lagi melayani pembelian elpiji tabung 3 kg. Ia tak kebagian jatah karena tingginya permintaan elpiji di pangkalan.
“Sudah tiga minggu ini saya tidak melayani pembelian elpiji. Di gudang ada 12 tabung yang nganggur. Karena sulit dapatnya,” katanya.
Lain cerita dari Murjidah, pemilik toko madura di Kecamatan Dau. Ia masih beruntung bisa mendapatkan stok elpiji tabung 3 kg meski jumlahnya sedikit.
“Kalau dulu saya bisa jual sekitar 20 tabung. Tapi sekarang hanya 10 tabung saja. Setengah dari jumlah awal,” ujarnya.
Murjidah biasanya mendapatkan stok elpiji tersebut dari salah satu agen di Kota Batu. Setiap hari ia mendapat kiriman elpiji pada siang hari. Begitu stok elpijinya datang, warga sudah langsung menyerbu. Sore hari daganganny habis.
“Jadi siang-siang biasanya stok elpiji sudah datang. Sorenya langsung habis,” katanya.
Sementara itu, salah satu pangkalan resmi elpiji di Jalan Nusakambangan 7B, Malang, Sumarsih mengatakan, tingginya permintaan elpiji dari masyarakat membuatnya tak melayani lagi pembelian dari pengecer.
Bagi masyarakat yang ingin membeli elpiji di tempat Sumarsih, harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
“Satu KTP itu saya batasi untuk pembelian elpiji bersubsidi sebanyak empat tabung perbulan,” ujarnya.
Advertisement