Elpiji 3kg Langka, Warga Banyuwangi Masak Pakai Kayu
Siang itu, asap tampak mengepul dari rumah milik Hary Sutandoko, di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Bukan sedang terjadi kebakaran. Namun, dalam dua hari ini, pria berusia 42 tahun ini memang memasak pakai kayu bakar. Pantas saja rumahnya jadi sering berkebul mengeluarkan asap dari pembakaran kayu.
Hary dalam dua hari ini memang memutuskan untuk memasak pakai kayu bakar. Penyebabnya jelas, karena Banyuwangi sedang langka elpiji akhir-akhir ini. Jalan keluar yang terlintas dalam pikiran Hary adalah pakai kayu bakar. Padahal, rumahnya tak didesain memasak dengan kayu bakar. Istrinya pun tak terbiasa memasak menggunakan kayu bakar. Akhirnya Hary turun tangan sendiri.
Hary memungut beberapa genting bekas yang ada di sekitar rumahnya. Genting-genting bekas ini ia susun agar bisa berfungsi seperti tungku. Tempat memasaknya pun di samping rumahnya. Bukan di dapur seperti biasanya. Biar asapnya langsung keluar rumah.
Hary mengatakan, dirinya ikut membantu istrinya memasak dengan menggunakan kayu. Dia merasa tak tega melihat istrinya yang biasa memasak pakai elpiji menjadi beralih masak pakai kayu.
“Tembok hitam semua, asapnya banyak,” kata Hary.
Tidak hanya itu, setelah memasak, istrinya juga harus bersusah payah mencuci peralatan dapur. Karena memasak dengan kayu bakar membuat alat dapur cepat kotor dan menghitam. Namun semua itu terpaksa dilakukan.
“Pokoknya hitam semua alat dapur, panci, wajan semunya hitam,” kata Rini Anggraini, istri Hary Sutandoko.
Memasak menggunakan kayu bakar terpaksa dilakukan karena beberapa hari stok elpiji 3kg kosong. Toko langganannya sudah beberapa hari ini tak punya stok. Hary juga sudah berkeliling mencari orang yang menjual elpiji 3kg. Namun, usahanya itu belum membuahkan hasil.
“Karena tidak dapat elpiji, ya terpaksa masak pakai kayu bakar,” ujar Rini.
Hari ini, kata Rini, dirinya memutuskan untuk tidak masak. Dia dan Hary memilih sarapan di warung. Setelah membeli sarapan di warung, mereka berdua langsung menuju lokasi operasi pasar elpiji 3kg.
“Alhamdulillah sudah dapat antrean, hari ini bisa dapat elpiji,” katanya.
Hal yang juga diceritakan Saimah. Dia adalah seorang nenek yang tinggal di Lingkungan Karangasem, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Sejak elpiji 3kg langka, dia memilih memasak dengan kombinasi kompor gas dan kayu bakar.
“Kalau sekedar masak air, saya pakai gas. Kalau masak nasi pakai kayu biar irit gas,” ujarnya.
Advertisement