Elektabilitas Wahono-Nurul Tembus 81 Persen, Unggul Jauh Paslon Lain di Pilkada Bojonegoro
Survei Populi Center terkait Pilkada Bojonegoro menunjukkan dominasi kuat pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah.
Hasil survei yang dilakukan antara 6 hingga 12 November 2024 mengungkap, elektabilitas Setyo Wahono sebagai calon bupati mencapai 73,1 persen, jauh mengungguli lawannya, Teguh Haryono, yang hanya mendapat 6 persen.
Di posisi calon wakil bupati, Nurul Azizah juga memperoleh elektabilitas signifikan sebesar 74 persen, sementara Farida Hidayati berada di urutan kedua dengan 6,1 persen. Pada simulasi head-to-head, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah meraih elektabilitas sebesar 81 persen, unggul jauh dari pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati yang hanya meraih 8,5 persen.
Menurut Peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati, hasil ini menunjukkan bahwa pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah sangat difavoritkan oleh pemilih menjelang Pilkada Bojonegoro, memberikan mereka keunggulan yang signifikan jika tren dukungan ini terus berlanjut hingga hari pemilihan.
“Tujuan survei ini untuk melihat peta persaingan terkini di antara calon-calon yang berlaga dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro sebagai referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan. Dan survei ini dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal dan sampel responden tersebar secara proporsional di 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.” tutur Hartanto Rosojati melalui rilis media, Jumat 15 November 2024.
Dikatakan Hartanto Rosojati, metode pengambilan data dalam survey dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan rentang Margin of Error (MOE) kurang lebih 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. “Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center,” katanya.
Hartanto Rosojati mengungkapkan, hasil survei kali ini menunjukkan pertama, tingkat elektabilitas terbuka (top of mind) calon bupati menunjukkan elektabilitas tertinggi diperoleh Setyo Wahono dengan 73,1 persen, sementara Teguh Haryono berada di urutan kedua dengan 6 persen. “Sementara yang tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 13,6 persen.” tuturnya.
Kedua, lanjut Hartanto Rosojati, untuk elektabilitas terbuka (top of mind) bagi calon wakil bupati, elektabilitas tertinggi diperoleh Nurul Azizah dengan 74 persen, diikuti Farida Hidayati dengan 6,1 persen di urutan kedua. Sementara yang tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 14 persen.
Pada elektabilitas head to head pasangan calon, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah dengan 81 persen mengungguli pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati dengan 8,5 persen. Adapun masyarakat yang belum memutuskan sebesar 9 persen dan yang menolak menjawab sebesar 1,5 persen.
“Hasil ini menunjukkan terdapat peningkatan elektabilitas Setyo Wahono-Nurul Azizah sebesar 5,4 persen dari survei di bulan Oktober 2024, sementara tingkat keterpilihan Teguh Haryono-Farida Hidayati tidak mengalami perubahan atau stagnan.” tutur ” kata Hartanto Rosojati.
Terkait dengan kemantapan pilihan, sebesar 79,7 persen masyarakat menjawab sudah mantap dengan pasangan calon yang dipilihnya, sedangkan sebesar 20,3 persen menjawab masih akan berubah.
Dari kemantapan pilihan tersebut, pemilih Setyo Wahono-Nurul Azizah yang menjawab sudah mantap dan tidak akan berubah sebesar 81,6 persen, sementara kemantapan pemilih dari Teguh Haryono-Farida Hidayati sebesar 61,8 persen.
“Temuan ini menunjukkan bahwa strong voters dari pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah lebih tinggi.” kata ” kata Hartanto Rosojati.
Ketika masyarakat ditanya mengenai sifat kepemimpinan secara terpisah, Setyo Wahono dianggap sebagai tokoh yang paling berwibawa (51,4 persen), tegas (47,1 persen), jujur (34,9 persen), dan sering memberikan bantuan (28,3 persen).
Kemudian Nurul Azizah dianggap paling merakyat (41,4 persen), taat beragama atau religius (34,4 persen), dan dekat dengan ulama dan kiai (33,9 persen).
“Sementara tidak ada yang mengunggulkan Teguh Haryono dan Farida Hidayati dalam sifat kepemimpinan yang sudah disebutkan.” kata Hartanto Rosojati.
Secara umum, temuan survei memperlihatkan bahwa tingginya tingkat keterpilihan terbuka untuk Setyo Wahono dan Nurul Azizah, hingga kemantapan pilihan, serta atribut kepemimpinan yang dominan mengunggulkan kedua tokoh tersebut.
“Hal tersebut disinyalir menjadi penyebab kuatnya suara pasangan calon Setyo Wahono-Nurul Azizah pada elektabilitas head to head pasangan jika dibandingkan dengan pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati.” katanya.