Elektabilitas Sebagai Capres Tinggi, Risma: Konsentrasi Gempa
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini tidak mau pusing dengan survey yang baru saja dirilis oleh Surabaya Survey Center yang menempatkannya di urutan pertama elektabilitas sebagai Calon Presiden RI dengan total 15 persen.
Hasil survey Risma mengalahkan Prabowo Subianto di tempat kedua dengan 10,8 persen responden dan Ganjar Pranowo dengan 9,9 persen responden.
Survey itu dilakukan pada tanggal 5-25 Maret 2021 di 38 kota dengan melibatkan 1.070 responden millennial dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Penentuan responden dari kalangan milenial dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid.
Mantan Walikota Surabaya itu mengaku, saat ini tidak ada sama sekali dalam pikirannya untuk menjadi Capres RI di tahun 2024 mendatang.
“Seng nyalonno yo sopo. Aku konsentrasi karena ini bingung kondisi kejadian (bencana) saat ini,” ungkap Risma ketika ditemui di Surabaya, Sabtu 17 April 2021 petang.
Banyaknya bencana yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir memaksa pikirannya untuk fokus menyiapkan upaya penanganan bagi korban terdampak bencana. Apalagi, diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ada indikasi terjadinya gempa dengan kekuatan besar.
Itu ditandai dengan banyaknya kejadian gempa yang terjadi di garis megathrust di laut Barat di wilayah Pulau Sumatera sampai wilayah Selatan Pulau Jawa dampai Selatan Pulau Nusa Tenggara.
“Ini aku juga nyiapin diri, jadi gempa kayak di Malang itu ikutannya 10 kali jadi habis gempat 6,7 skala richter lalu 5 koma berapa dan seterusnya turun-turun terus, lalu di Nias dua kali, kemarin di Pacitan. Dikhawatirkan kan terjadi gempa yang lebih besar. Kalau gempa lebih besar 8,7 skala richter yang bisa menimbulkan tsunami setinggi 20 meter,” aku Risma.
Karena itu, ia tengah menyiapkan diri dengan menyiapkan bantuan yang sewaktu-waktu apabila terjadi bencana dapat langsung diberikan dengan cepat.
“Jadi aku gak mikir aneh-aneh, saya harus menghadapi kondisi ini,” pungkasnya.