Elektabilitas Menguat, Golkar Jagokan Airlangga jadi Capres
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dinilai tokoh yang memiliki modal kuat untuk memenangkan Pilpres 2024. Modal itu antara lain terus menguatnya elektabilitas serta dukungan akar di daerah.
Direktur Eksekutif, Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino S mengatakan, Lembaganya menggelar survei dengan tema pemetaan kondisi sosial, politik, ekonomi jelang pemilu, mengukur preferensi pemilih terhadap figur calon presiden dan partai politik.
Adapun sampel dalam survei LSI ini dilakukan dengan menggunakan jumlah sampel sebanyak 2.200 sampel dan sampel yang bisa, terverifikasi sebanyak 2080 sampel.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,15 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, responden terpilih diambil dari 710 desa/kelurahan yang tersebar di 388 kabupaten/kota di 34 provinsi dia menjelaskan, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) oleh enumerator yang telah dilatih dengan instrumen kuesioner.
Jika pemilu legislatif yang memilih anggota DPR diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih? Elektabilitas Partai Gokar paling tinggi (16,2 persen).
Dengan memasukkan hitungan MoE, ada dua partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10 persen saat survei dilakukan, yaitu PDI Perjuangan (14,7 persen) dan Partai Gerindra (14,4 persen).
Partai lain yang memperoleh suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen adalah Partai Demokrat (6,1 persen). PKS (5,2 persen) ,PKB (4,8 persen), PAN (4,7 persen) , PPP (4,3 persen), dan Nasdem (4,1 persen).
Kemudian partai yang di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold seperti Perindo (2,2 persen), yang paling mengejutkan dalam penelitian ini, partai debutan baru reinkarnasi dari Partai Rakyat Demokratik memiliki tingkat elektabilitas mencapai (2,2 persen) dan partai peserta pemilu 2019 lainnya berserta Partai Gelora, Buruh dan Ummat tingkat keterpilihannya di bawah 1 persen namun masih ada 16,7 persen responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan.
Dari hasil survei didapati bahwa sebanyak 91,7 persen responden menginginkan sosok presiden setelah Jokowi ialah sosok presiden yang mampu memperbaiki perekonomian dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Alasannya, selama COVID-19 mereka banyak mengalami penurunan pendapatan serta kehilangan mata pencaharian sebanyak 27,6 persen responden menginginkan sosok presiden yang merakyat, sebanyak 82,7 persen menginginkan sosok presiden yang bisa dan punya rekam jejak yang bekerja nyata dan kerjanya dirasakan oleh masyarakat dan bukan sosok yang suka pencitraan tapi kerja tidak nyata.
Dari tokoh tokoh yang masuk radar penelitian awal LSI melalui penelitian media online, medsos, dan media televisi didapati bahwa nama tokoh-tokoh bakal capres saat ini sebagian besar merupakan pejabat negara dan pejabat publik di era pemerintahan presiden Jokowi-Maruf Amin.
Menggunakan simulasi pertanyaan kepada 2.080 responden, dengan pertanyaan, “Setujukah Anda bahwa tokoh-tokoh bakal capres yang saat ini ada menjabat di pemerintahan dalam kinerja dan programnya serta kebijakannya telah memberikan dampak positif bagi kehidupan ekonomi keluarga Anda", responden diminta memberikan pendapat pada setiap tokoh bakal capres tersebut.
Hasilnya, nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto disetujui oleh sebanyak 48,3 persen responden sebagai Tokoh bakal Capres yang rekam jejak kinerja, program-program dan kebijakannya telah memberikan pengaruh yang positive pada kehidupan ekonomi dan Sosial masyarakat.
Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disetujui oleh 12,4 persen, Anies Baswedan 10,2 persen, Puan Maharani 9,2 persen, Khofifah Indarparawansa 9,2 persen, Prabowo Subianto 7,2 persen, Ridwan Kamil 7,1 persen, Erick Thohir 5,2 persen, Sandiaga Uno 4,2 persen, Andika Perkasa 1,9 persen, La Nyalla Mataliti 1,6 persen, dan Muhaimin Iskandar 1,2 persen.
Setelah diberikan pertanyaan tentang tokoh-tokoh bakal capres yang saat ini menjabat di pemerintahan terkait kinerja dan programnya, nama Airlangga Hartarto paling banyak dipilih oleh responden dengan tingkat keterpilihan sebanyak 28,2 persen, kemudian disusul oleh Ganjar Pranowo dipilih sebanyak 10,8 persen, Prabowo Subianto 9,2 persen, Andika Perkasa 7,2 persen, Anies Baswedan 5,2 persen, La Nyalla Mataliti 3,3 persen.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan, peluang Airlangga menang di Pilpres 2024 sangat besar meski harus bersaing dengan tokoh nasional seperti Prabowo, Puan Maharani, Ganjar, Anies dan lainnya.
Airlangga berada dalam Koalisi Indonesia Bangkit (KIB) bersama Golkar, PAN dan PPP, sudah cukup untuk mengajukan seorang Capres.