Elektabilitas Ganjar Pranowo Stabil, Jauh Melewati Puan Maharani
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam bursa calon presiden 2024 terus menunjukkan angka yang stabil di Kota Surabaya. Hal ini bisa dilihat dari hasil survei Surabaya Survey Center (SSC). Perolehan elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 34,6 persen. Angka ini jauh melewati perolehan Ketua DPR RI, Puan Maharani sebesar 3,5 persen.
"Untuk Surabaya, elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai pilihan calon presiden untuk 2024 terlalu kuat, jauh melampaui nama-nama kandidat lain seperti Prabowo Subianto, Tri Rismaharini atau Anies Baswedan," kata peneliti senior SSC, Ikhsan Rosidi.
Hasil survei elektabilitas yang dilakukan, posisi Ganjar disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan perolehan 16,3 persen. Lalu muncul nama Menteri Sosial yang merupakan mantan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sebesar 10,7 persen. Sedangkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperoleh 9,3 persen.
“Sementara, nama-nama lain yang muncul masih di bawah 5 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 3,9 persen, Puan Maharani 3,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir dengan 3,3 persen. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 3,2 persen," rinci Ikhsan Rosidi.
"Selanjutnya ada nama Menparekraf yang merupakan mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno 2,0 persen. Kemudian ada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa sebanyak 1,4 persen. Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan 1,3 persen, Menko Polhukam Mahfud MD 0,8 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,6 persen. Sementara yang menjawab lainnya ada 0,8 peren," paparnya secara rinci.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengungkapkan, stabilnya elektabilitas Ganjar Pranowo di beberapa daerah, termasuk Surabaya karena faktor kompleks.
"Terpaan informasi media, jumlah terpilihnya kader PDI di Surabaya. Salah satunya juga mengenalkan diri ke Surabaya juga media sosialnya yang kuat. Faktor itu kompleks untuk elektabilitas," terangnya.
Surokim menyebut, hasil elektabilitas ini akan membuat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kebingungan. "Kalau tidak ada faktor x akan sulit bagi Mbak Puan untuk mengejar angka yang stabil itu," imbuhnya.
Meski demikian, pakar politik sekaligus peneliti senior di SSC ini mengungkapkan jika ceruk di masyarakat Surabaya untuk bursa capres masih terbuka. Karena survei elektabilitas kali ini 6,9 persen memilih tidak tahu dan tidak menjawab
"Berarti masih menyisakan ceruk yang potensial yang masih dapat diperebutkan ke depannya, mengingat pemilihan presiden masih di tahun 2024. Tapi, jika melihat jarak, angka elektabilitas Ganjar Pranowo dengan kandidat lain yang sangat lebar, ceruk ini tidak akan terlalu signifikan berpengaruh," tandasnya.
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan oleh SSC ini dari 1 sampai 10 Januari 2023 di 31 kecamatan di Kota Surabaya. Melibatkan sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.