Elang Jawa yang Sangat Langka Beterbangan di Merapi
Sleman : Pengendali ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) saat melakukan monitoring rutin menemukan adanya enam elang jawa yang terpantau terbang di sekitar lereng Gunung Merapi.
"Enam ekor elang jawa yang terpantau, ada yang terlihat masih remaja, dalam artian sudah bisa terbang namun belum lancar," kata Pengendali Ekosistem Hutan TNGM Dhani Suryawan di Sleman, Sabtu 12 Agustus 2017.
Ia menambahkan pengamatan terakhir dilakukan tahun lalu dan rencananya kembali dilakukan September sampai Oktober tahun ini.
"Untuk melakukan pengamatan elang jawa itu, sebagaimana yang dilakukan pada 2016 lalu, dilakukan menggunakan metode pengamatan serentak," katanya.
Pengamatan serentak, ia menjelaskan, dilakukan dari semua sisi pada hari dan jam yang sama.
"Pada 2016 pengamatan serentak keseluruhan tim dibagi dalam enam regu," katanya.
Tahun lalu, ia melanjutkan, pemantauan dilakukan oleh petugas TNGM dan unsur masyarakat seperti Paguyuban Pecinta Burung Jogja (PPBJ).
Dhani menjelaskan pula bahwa selain elang jawa, di lereng Merapi juga hidup jenis elang hitam, elang brontok, elang bido, dan elang sikep madu.
"Hanya saja, dibandingkan jenis lain, elang jawa perkembangan populasinya termasuk yang tergolong lambat sehingga terus dimonitor. Setiap tahun elang jawa hanya bertelur satu kali, dan itu pun jumlah telurnya hanya satu butir," katanya.
Sejumlah kamera di pasang pada batang-batang pohon di kawasan taman nasional untuk mendukung pemantauan satwa.
"Untuk keberadaan macan tutul, disampaikan rekaman kamera trap belum menunjukkan bukti macan tutul, meski orang dari desa sekitar ada yang mengaku melihat hewan seperti kucing namun ukurannya besar yang diduga sebagai macan tutul," kata Dhanin.
"Yang terpantau selama ini baru kucing hutan, ukurannya itu seperti kucing rumahan itu tapi motifnya memang seperti macan tutul," katanya.
Meski demikian, ia mengatakan, belum bisa dipastikan juga macan tutul tidak ada di kawasan itu.
"Memang ada temuan jejak kaki dengan diameter delapan sentimeter, hanya saja mengenai jejak itu belum dipastikan sebagai jejak macan tutul. Kalau jejak kucing hutan tidak sebesar itu, karena ukuran diameternya tidak sampai empat centimeter," katanya. (ant/wah)
Advertisement