Eksportir Boneka Puji Pola Jemput Bola Jatim Tarik Investasi
Pola jemput bola Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menarik investor dipuji eksportir boneka di Banten. Dia adalah Presiden Direktur PT Leung Cheong Brother Industrial Iskandar Surya, MBA.
Pujian itu dikemukakan kepada tim promosi investasi Jatim yang dipimpin Dr. Andromeda Qomariah, MM, Kabid Kerjasama & Promosi Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jatim.
"Luar biasa, provinsi lain hanya kontak-kontak. Pemprov Jatim sangat agresif dalam menarik investasi. Langsung jemput bola," kata Iskandar di kantor pabriknya di Serang, Banten, Jum'at (3/8/2018).
Bos pabrik boneka untuk ekspor ini menilai, Jatim memiliki keunggulan-keunggulan dibanding Jakarta dan sekitarnya. Selain pemerintahnya aktif, ia menganggap Jatim unggul dalam masalah tenaga kerja. Mereka lebih terbuka dan memiliki etos kerja yang lebih tinggi dibanding daerah lainnya.
"Infrastruktur pendukungnya juga sangat mencukupi. Dwelling time di Surabaya lebih singkat sehingga bisa menekan biaya Rp 45 juta per kontainer. Efisiensi seperti ini merupakan daya tarik sendiri bagi investor," katanya.
Karena itulah, perusahaan yang dipimpinnya sedang menyiapkan pengembangan industrinya ke Jatim. Saat ini, sedang dikakukan feasibility studi dan sudah menyiapkan USD 480 juta untuk pengembangan pabriknya di Jatim.
Ia punya harapan besar dengan Jatim untuk menjadi tujuan utama investasi. Apalagi kalau pemerintah Jatim mampu memberi kemudahan dalam proses perijinan, menjaga keamanan wilayah, dan melindungi investor dari gangguan yang bisa membuat mereka hengkang dari Indonesia.
Diceritakan, banyak investor yang sudah membangun pabrik di Indonesia yang hengkang karena tidak mendapat perlindungan secukupnya. "Seharusnya pemerintah harus menjaga investor yang sudah ada di Indonesia tidak sampai memindahkan pabriknya ke negara lain," saran Iskandar.
PT Leung Cheon merupakan perusahaan yang memproduksi boneka dan alat-alat permainan anak kualitas ekspor. Saat ini, produknya sudah merambah ke 105 negara dari 5 benua. Perusahaan yang berbasis di Hongkong ini sudah beroperasi di Serang sejak 26 tahun lalu.
"Saat itu, ada 37 pabrik boneka yang masuk ke Indonesia. Kini tinggal kami sendiri yang masih eksis sampai sekarang," katanya sambil menjelaskan bahwa pabriknya mempekerjakan ribuan pekerja lokal dan hanya 7 orang ekspatriat. (Rif)