Ekspor Briket Batok Arang di Jatenga Naik 10-50 Persen
Ekspor briket batok arang di Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 10-50 persen. Walau ditengah pandemi, pengusaha briket arang batok kelapa Jateng kebanjiran pesanan dari pasar internasional.
Tingginya kenaikan ekspor tersebut membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja pengusaha briket arang batok kelapa itu. Meskipun di tengah pandemi, mereka justru kebanjiran order dan ekspor meningkat.
"Ini keren, justru ekspornya meningkat selama pandemi. Yang eksport-eksport seperti ini yang perlu kita dorong, karena bisa meningkatkan devisa," jelasnya pada saat bertemu dengan sejumlah pengusaha briket arang batok kelapa Jawa Tengah, Kamis, 11 November 2020.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, juga akan mendukung terbentuknya asosiasi di kalangan pengusaha briket arang batok kelapa. Selain sebagai wadah komunikasi, dengan asosiasi itu semuanya memiliki wadah untuk maju bersama.
"Saya mendukung terbentuknya asosiasi ini, jadi nanti yang sudah sukses bisa memfasilitasi dan membantu yang baru mulai. Kalau ada persoalan, silakan dikumpulkan dan diinventarisasi. Nanti pasti akan kami bantu," ungkap ganjar.
Para pengusaha yang didampingi mantan Duta Besar Indonesia untuk Linya, Raudin Anwar itu menyampaikan bahwa kenaikan ekspor briket batok arang Jateng mengalami kenaikan ekspor yang bagus.
"Ekspor briket arang batok kelapa justru naik selama pandemi. Saya saja kenaikannya bisa mencapai 20 persen," kata pengusaha briket arang batok kelapa asal Kendal, Istikanah.
Istikanah yang sudah menekuni bisnis briket arang batok kelapa sejak 10 tahun silam itu mengatakan, dalam sebulan ia biasanya mengekspor 8-10 kontainer briket. Negara tujuan sebagian besar berada di Timur Tengah.
"Pandemi justru jadi berkah, karena banyak kafe tutup jadi masyarakat banyak yang beraktifitas rumah. Ini yang membuat pesanan bertambah banyak. Dalam sebulan saja, omset saya bisa mencapai Rp3,5 miliar," jelasnya.
Hal senada disampaikan Dipta Sulistyanto, pengusaha briket arang batok kelapa asal Klaten. Kepada Ganjar, Dipta mengatakan bisnis ekspornya naik hingga 50% selama pandemi.
"Artinya kami tidak terdampak dengan adanya pandemi ini," imbuh Dipta yang mengaku ekspor ke Brasil dan beberapa negara di Amerika Latin.
Briket arang batok kelapa asal Jateng lanjut Dipta memang diminati banyak negara internasional. Kualitasnya dinilai sebagai yang terbaik di dunia, sehingga banyak negara berminat mengimpor.
"Untuk itu, kami sedang membuat asosiasi pengusaha briket arang batok kelapa Indonesia. Tujuannya untuk menghimpun pengusaha yang bergelut di bidang ini, dan memberikan edukasi agar bisa masuk pasar ekspor. Bagaimana menjaga kualitas briket terbaik, cara packaging dan lainnya," pungkasnya.