Eksplor Market Malaysia, Kemenpar dan Malindo Kuatkan Sinergi
Market wisatawan Malaysia tetap menjanjikan. Arus masuk pergerakan wisatawan Negeri Jiran positif di tahun 2018.
Posturya juga besar dengan kemampuan spending bagus. Profil paten ini pun dieksplorasi bersama Kemenpar dengan maskapai Malindo Air.
Jaring besar kembali dipasang Kemenpar di Negeri Jiran. Program eksplorasi kali ini dilakukan bersama Malindo Air. Agenda yang diapungkan Consumer Selling Dengan Malindo Air untuk Pasar Malaysia, 21-25 November 2018.
Lokasinya berada di Ground Floor, Sunway Putra Mall, Kuala Lumpur, Malaysia. Digelar 5 hari, agenda ini dimulai pukul 10.00 hingga 21.00 waktu setempat.
“Pasar Malaysia selalu menjanjikan untuk teru dikembangkan. Kolaborasi dengan Malindo tentu sangat bagus. Sebab, pasar Malindo sangat kuat di Malaysia. Mereka merupakan maskapai besar di sana. Lebih penting, profil wisatawan di sana sangat positif,” ungkap Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.
Kerjasama dengan Malindo Air sangat menjanjikan. Apalagi, Kemenpar menargetkan kunjungan 2,9 Juta wisatawan Malaysia untuk tahun 2019.
Kenaikan besar ini seiring pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Pergerakan wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia sekitar 1,7 Juta orang dari rentang Januari hingga Agustus 2018.
Pergerakan wisatawan dalam 8 bulan terakhir melonjak naik 115% dari tahun 2017. Sebab, arus masuk wisatawan Malaysia hanya 1,24 Juta pada 2017.
Angka ini naik 1,05% dari tahun 2016 yang mencapai 1,2 Juta wisatawan Negeri Jiran. Profil mereka semakin menggiurkan. Total outbound pada 2015 saja sudah mencapai 10,17 Juta orang, lalu pertumbuhannya +8,38% dengan share menuju Indonesia 11,49%.
“Basic pasar Malaysia bagus. Saat ini outbound Malaysia sudah sangat berkembang. Potensi pasar begini tentu harus dioptimalkan. Ada banyak aspek bisnis yang sangat bagus di situ. Apalagi, Malaysia ini jadi sumber besar wisatawan untuk mendukung program 20 Juta wisman di 2019. Untuk itu, target 2,9 Juta wisatawan Malaysia tahun depan sangat realistis,” terang Giri Adnyani.
Malaysia ini jadi sumber besar wisatawan untuk mendukung program 20 Juta wisman di 2019. Untuk itu, target 2,9 Juta wisatawan Malaysia tahun depan sangat realistis.
Secara kalkulasi ekonomi, postur wisatawan Malaysia pun relatif besar. Spending minimal mereka pun sekitar USD710 per kunjungan. Dengan rata-rata lama tinggal 5,11 hari, berarti ada potensi perputaran uang USD139,01 per orang sehari. Mereka sangat familiar dengan destinasi Jakarta, Batam, Bali, Medan, dan Bandung.
“Wisatawan Malaysia sangat suka dengan destinasi tersebut. Mengambil sampel di Batam, setiap akhir pekan ada banyak wisatawan Malaysia yang masuk. Mereka rata-rata datang menggunakan ferry. Dan, dengan bergabungnya Malindo Air di program consumer selling ini, otomatis konektivitas di banyak kota akan semakin solid,” katanya lagi.
Menariknya, beberapa destinasi favorit tersebut merupakan rute Malindo Air. Malindo Air ini menjadi jembatan udara poros Kuala Lumpur dengan Jakarta, Bandung, dan Denpasar. Batam dihubungkan dari Subang, lalu Medan terkoneksi dengan Bandara Sultan Azlan Shah, Ipoh, Negara Bagian Perak. Malindo Air juga menerbangi Banda Aceh dan Pekanbaru dari Malaysia.
“Kerjasama ini akan saling menguntungkan. Kami optimistis, jumlah deal dari consumer selling kali ini besar. Artinya, seat Malindo akan semakin penuh dan arus kunjungan wisatawan Malaysia akan besar. Ujungnya, tentu masyarakat di destinasi itu yang menikmati aktivitas ekonomi wisatawan Malaysia ini,” ujar Giri Adnyani lagi. (*)