Eksistensi Komunitas Reptil Kediri Edukasi dan Bantu Penanganan Satwa
Keceriaan terpancar dari wajah anak didik Sekolah Alam Ramadhani. Puluhan siswa ini terlihat sedang bercengkrama bermain dengan hewan jenis reptil. Saat bermain bersama hewan reptil, mereka mendapat pendampingan secara langsung dari KOREK (Komunitas Reptil Kediri).
Materi edukasi yang disampaikan tentang pengenalan nama dan jenis hewan reptil, ditentukan sesuai jenjang pendidikan. "Kalau tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar tahapannya cuma pengenalan seperti ini. Kalau SMP dan SMA levelnya sudah beda, kira beri materi pencegahan kalau digigit ular berbisa bagaimana," terang Iko Solihin selaku Ketua KOREK Kota Kediri, Kamis 23 Mei 2024.
Saat memberikan edukasi di Sekolah Alam Ramadhani tim KOREK membawa 12 hewan reptil peliharaanya. Tim yang dilibatkan berjumlah enam orang. "Hewan reptil yang kita bawah diantarnya ada ular, buaya, Iguana, katak Impor serta beberapa jenis ular dari luar," bebernya.
Tidak hanya sekedar mengedukasi para pelajar, lanjut Iko Solihin, KOREK juga mempunyai kepedulian untuk membantu warga dalam hal penanganan ular dan hewan reptil jenis lainya.
"Kita juga menyediakan jasa Rescue untuk penanganan ular. Teman teman dari komunitas reptil tempo hari ikut dilibatkan penangkapan buaya Muara di Kecamatan Wates. Kita koordinasinya langsung dari BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Jawa Timur," tambah pria lulusan Strata 1 Bahasa Inggris itu.
Iko Solihin menceritakan asal usul kenapa dirinya menyukai hewan reptil dikarenakan ia memiliki pengalaman pernah digigit ular piton yang mengakibatkan harus mendapatkan 14 luka jahitan.
"Itu yang membuat saya berfikir kenapa bintang ini menggigit. Saya akhirnya terus belajar akhirnya berhasil menangkarkan itu," tuturnya.
"Kemudian saya mencoba untuk mencari teman teman yang memiliki ketertarikan dan hobi yang sama. Kita kumpul dan sharing berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman sampai pada akhirnya terbentuk komunitas ini," sambung Iko Solihin.
Anggota KOREK setiap hari memiliki rutinitas kesibukan kerja masing-masing. "Kalau dulu masih pelajar dan kuliah. Sekarang lulus sudah bekerja. kebetulan hari ini kan tanggal merah libur. Kalau ada undangan edukasi seperti ini kita minta diberitahu satu minggu sebelumnya," jelas Iko Solihin.