Eks Wasit EPL Puji Perangkat Pertandingan Tottenham vs Chelsea
Mantan wasit Premier League Mark Clattenburg memuji kerja tim perangkat pertandingan yang memimpin Derby London penuh insiden antara Tottenham Hotspur dan Chelsea tadi malam.
Spurs mengakhiri rekor tak terkalahkan mereka di musim Premier League, dan menyerahkan tempat pertama mereka menyusul kekalahan 1-4 dalam pertandingan yang berjalan cukup keras.
Laga ini diwarnai lima gol yang dianulir serta sembilan kali tinjauan VAR, sebuah laga penuh ujian bagi tim wasit. Namun Clattenburg yakin Michael Oliver dan perangkatnya layak mendapat pujian.
Menurutnya, keputusan wasit mengeluarkan Cristiano Romero cukup tepat karena melakukan pelanggaran dengan dua kaki yang berbahaya, begitu pula degan Destiny Udogie usai turun minum setelah pemain internasional Italia itu menerima kartu kuning keduanya setelah menjatuhkan Raheem Sterling.
Clattenburg, bagaimanapun, yakin Udogie beruntung tidak dikeluarkan dari lapangan pada babak pertama ketika ia menyerang Sterling dengan cara yang brutal, mirip dengan pelanggaran yang membuat Romero diusir keluar lapangan.
“Takdir Udogie beruntung karena dua alasan, kata Clatternburg kepada Daily Mail. Pertama, karena Raheem Sterling menarik kakinya untuk mencegah cedera serius.
“Kedua, karena Brooks tidak memberi tahu Oliver bahwa tantangan ini layak mendapat kartu merah. Udogie mengudara, menerjang dengan dua kaki”
Clattenburg bertanggung jawab atas 'Battle of the Bridge' yang terkenal pada tahun 2016 ketika Chelsea mengakhiri harapan gelar Spurs setelah mereka bangkit dalam pertandingan yang berakhir 2-2, dengan diwarnai 13 kartu kuning.
Pria berusia 48 tahun itu mengakui bahwa drama kemarin malam membangkitkan kenangan akan kejadian itu. Ia pun terkesan dengan bagaimana tim wasit tetap bisa berpikir jernih untuk memastikan kontroversi dapat diminimalkan.
'Ini adalah kekacauan, seperti sekuel 'The Battle of the Bridge' pada tahun 2016,' katanya.
'Itu adalah pertandingan tersulit yang pernah saya alami sebagai wasit dan pertandingan ini sama sibuknya dengan tim wasit yang mengaturnya.”